Mohon tunggu...
Musni Umar
Musni Umar Mohon Tunggu... -

Sociologist and Researcher, Ph.D in Sociology, National University of Malaysia (UKM)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Musni Umar Partai Politik Islam Meredup, Apa yang Bisa Dilakukan?

7 Februari 2014   18:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:03 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Faktor Eksternal

Sebagaimana dikemukakan bahwa penduduk Indonesia adalah mayoritas muslim. Indonesia sudah merdeka secara politik pada 17 Agustus 1945.Akan tetapi, secara ekonomi belum merdeka.

Kekuatan luar yang menjajah ekonomi Indonesia, lebih suka bekerjasama bukan dari kalangan muslim santri.Itu sebabnya pada awal Orde Baru, di mana pembangunan ekonomi dilaksanakan,mereka yang diberi posisi penting di pemerintahan untuk memegang kendali ekonomi Indonesia adalah dari kelompok ekonom Berkeley yang loyalitasnya tidak diragukan oleh pemberi utang.Juga pemain dilapangan dalam pembangunan ekonomi adalah mereka yang dipastikan karena minoritas tidak akan melawan kepentingan mereka untuk terus menjajah ekonomi Indonesia.

Kepentingan eksternal di Indonesia, berkorelasi dengan kepentingan dalam negeri Indonesia yaitu Presiden Soeharto dan rezim Orde Baru, yang tidak ingin umat Islam yang sudah mayoritas jumlahnya, kuat pula dalam bidang ekonomi.

Oleh karena itu, yang diberi peluang untuk berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi Indonesia adalah golongan dari etnis Tionghoa.

Politik ekonomi Presiden Soeharto dan rezim Orde Baru yang sama dengan politik ekonomi negara-negara yang memberi utang kepada Indonesia, telah menghasilkan Indonesia yang penduduknya mayoritas muslim, tetapi minoritas secara ekonomi. Ini kesalahan besar dalam reformasi, karena ketidakadilan ekonomi tidak menjadi agenda utama.

Orde Reformasi sejatinya lahir untuk mengoreksi kesalahan rezim Orde Baru yang dipimpin Presiden Soeharto, tetapi politik ekonomi sama sekali tidak dikoreksi.

Akibatnya, penguasaan ekonomi kelompok kecil daribangsa Indonesia yang merupakan buah dari skenario kepentingan global yang sebangun dengan kepentingan Presiden Soeharto dan rezimnya, semakin merajalela di era Orde Reformasi.

Faktor Partai Politik Islam

Tantangan yang dihadapi partai politik Islam, tidak hanya dari tingkat global dan dalam negeri Indonesia, tetapi juga kesalahan dari pimpinan partai politik Islam.Pertama, selalu menjadi bagian dari partai penguasa.Kalau partai penguasa dinilai rakyat gagal menjalankan pemerintahan seperti Partai Demokrat (PD) sekarang, mereka ikut gagal. Kalau sukses, mereka tidakmendapat kredit point dari rakyat.

Kedua, elit dan anggota parlemen dari parpol Islam berubah prilaku dan penampilan seperti para elit parpol nasionalis sekuler. Mereka hidup mewah yang sangat jauh berbeda penampilan mereka sebelum menjadi anggota parlemen. Akibatnya, kader, teman, pendukung, simpatisan dan rakyat jelata menjadi tidak simpatik dan menjauh dari partai mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun