Mohon tunggu...
Musni Umar
Musni Umar Mohon Tunggu... -

Sociologist and Researcher, Ph.D in Sociology, National University of Malaysia (UKM)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Musni Umar: Salut Jokowi dan Kampung Deret Vertikal di Kecamatan Tambora

6 April 2014   15:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:00 1683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara ibu-ibu disekitar kampung Deret Vertikal seperti Euis dan Ibu Aan, meminta juga untuk dibangunkan rumah deret vertikal seperti yang lain.

Menurut informasi, Gubernur Jokowi akan meresmikan pemakaian rumah vertikal di Kelurahan Kali Anyar pada pada 7 April 2014.

Progran Jokowi Dihambat

Masyarakat lapisan menengah ke bawah tidak mudah diyakinkan untuk menerima program pembangunan.  Pertama, masyarakat trauma masa lalu.   Pada masa Orde Baru, masyarakat bawah banyak dirugikan dengan alasan pembangunan.  Tanah mereka dibeli dengan harga murah oleh pengusaha yang didukung oleh aparat birokrasi dan militer.

Oleh karena itu, mereka baru mau berpartisipasi dan memberi dukungan penuh  kalau sudah melihat hasilnya seperti kampung Deret di Kelurahan Kali Anyar.

Kedua,  anggota DPRD DKI Jakarta tidak sepenuhnya memberi dukungan.  Sebagai contoh, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta Tahun 2014 yang seharusnya disahkan pada akhir Desember 2013, baru disetujui dan disahkan pada pertengahan Februari 2014.

Ketiga, pemerintah pusat ikut menghambat pembangunan DKI Jakarta.  Sebagai contoh, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta Tahun 2014, seharusnya paling lambat 14 (empat belas) hari sesudah disahkan oleh DPRD DKI Jakarta, sudah mendapat persetujuan dari Menteri Dalam Negeri RI.

Kenyataan, sampai hari ini 6 April 2014, APBD DKI Jakarta belum mendapat persetujuan dari pemerintah pusat.

Saya menduga sandera politik dijalankan berhubungan erat dengan pemilu legislatif 9 April 2014  dan pemilu Presiden RI 9 Juli 2014.

Pembangunan kampung deret di Kecamatan Tambora, pasti terhenti dan tidak bisa  jalan, kalau bersumber dana dari APBD DKI Jakarta, karena dananya belum cair sampai saat ini.  Sumber biaya untuk membangun kampung deret, mungkin dari keuntungan berbagai perusahaan melalui  CSR (Corporate Social Responsibility).

Semoga kita bisa merubah keadaan sekarang yang tidak menguntungkan melalui pemilu legislslatif 9 April 2014 dan pemilu Presiden 9 Juli 2014.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun