Selain itu, kedua tokoh nasional itu sudah berpengalaman dalam pemerintahan. Mahfud MD pernah satu periode yaitu 5 (lima) tahun menjadi anggota DPR RI. JK amat berpengalaman karena pernah menjadi Wakil Presiden RI (2004-2009), Menteri Perdagangan dan Menko Kesra.
Kedua tokoh itu mumpuni menjadi Presiden RI, dan calon Wakil Presiden RI untuk mendampingi Jokowi. Masing-masing mempunyai kelebihan, dan sebagai manusia tentu mempunyai pula kekurangan.
Kelebihan Mahfud MD berasal dari kalangan akademis, pakar dalam bidang hukum, perpengalaman dalam penegakan hukum yang amat diperlukan Indonesia dan juga berpengamalan dalam pemerintahan. Disamping itu, berpengalaman di parlemen sebagaimana dikemukakan diatas. Lebih penting lagi, berakar kuat di kalangan massa NU dan para Sarjana Nahdatul Ulama karena menjadi Ketua Dewan Pembina ISNU (Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama). Juga berakar kuat dikalangan modernis dan cendekiawan Muslim karena merupakan Ketua Presidium Korps Alumi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Kelebihan JK hampir sama dengan Mahfud MD dari latar belakang sosiologis karena sama-sama dari kalangan Nahdatul Ulama dan aktivis HMI. Hanya latar belakang karir yang berbeda, JK besar dari kalangan usahawan kemudian masuk ke dunia politik dan memegang berbagai jabatan penting di negeri ini.
Jk diakui oleh Jokowi dalam wawancara di Berita Satu TV (10/4/2014) adalah orang yang pertama mengajak Jokowi untuk menjadi calon Gubernur DKI Jakarta, dan menurut informasi terkini, Surya Paloh, Ketua Umum Partai Nasdem, telah mengusulkan kepada PDI Perjuangan supaya calon Wakil Presiden RI yang mendampingi Jokowi adalah Muhammad Jusuf Kalla yang populer dengan panggilan JK.
Semua itu, kita serahkan kepada Ibu Mewagati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan dan Jokowi selaku calon Presiden dari PDI Perjuangan untuk menimbang dan memutuskan yang terbaik untuk meraih kemenangan dalam pemilu Presiden RI 9 Juli 2014, dan untuk kebaikan, kemajuan masyarakat, bangsa dan negara Republik Indonesia yang kita cintai.
Wallahu a'lam bisshawab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H