Mohon tunggu...
Musni Umar
Musni Umar Mohon Tunggu... -

Sociologist and Researcher, Ph.D in Sociology, National University of Malaysia (UKM)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Musni Umar: Rakyat Sudah Punya Pilihan, Mayoritas Pilih Jokowi-JK

2 Juni 2014   11:40 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:49 2432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada 31 Mei dan 1 Juni 20914 saya melakukan perjalanan ke Cimahi dan kota Bandung, Jawa Barat.Dalam perjalanan menuju Bandung melalui Padalarang-Cilengi, sebanyak 3 (tiga) kali saya berhenti di rest area.

Setiap saya berhenti di rest area, saya menyapa security, penjaga toilet, penjual minuman tempat membeli minuman, dan kasir.Saya mengajak ngobrol ringan, dan menanyakan calon Presiden yang akan dipilih.

Setelah sampai di Cimahi, saya dan isteri menurunkan pakaian dan barang yang dibawa ditempat penginapan di Rancho Topas, kemudian keluar mencari restoran untuk makan siang.  Saya dan isteri memilih makan chicken steak.Sementaramenunggu makanan, saya berkenalan tiga orang pengusaha di Cimahi yang makan siang direstoran yang sama. Saya berbincang dengan mereka, dan menanyakan pilihan mereka dalam pilpres (pemilihan presiden RI).

Ketika membayar di kasir dan melihat para karyawan yang sedang memasak, sejenak saya ajak ngombol dan menanyakan siapa yang mereka akan pilih dalam pilpres.Saya juga ajak ngobrol beberapa pemuda yang sedang main sms diarea restoran dan security yang menjaga keamanan.

Begitu juga ketika pulang ke Jakarta lewat Padalarang-Cilenyi pada 1 Juni 2014 di sore hari, saya juga berhenti di rest area sebanyak 3 (tiga) tempat dan melakukan hal yang sama yaitu menyapa dan ngobol sejenak dengan petugas keamanan, penjaga WC, tempat membeli minuman, dan ikan pepes, bahkan berbincang dengan seorang yang berkopiah haji yang sedang duduk disamping Masjid di rest area dan beberapa orang lainnya.

Blusukan dan Berbincang Warga

Usai makan siang, saya shalat Zuhur serta shalat Ashar jama’ qashar taqdim dilingkungan restoran tempat makan siang,isteri mengajak ke kota Bandung untuk menonton Saung Angklung Mang Udjo.

Akan tetapi, sangat macetdi kota Bandung, dan lebih parah lagi saya salah jalan.Akhirnya saya memutukan kembali ke kota Cimahi dan langsung blusukan di perkampungan warga sekitar satu kilometer dari Rancho Topas, tempat penginapan, jalan Hanjuang kota Cimahi.

Dalam blusukan, saya bertemu dan berbincang tukang jamu, pegawai bank dirumahnya, para pemuda yang sedang nongkrong, dan khusus ibu-ibu yang sedang duduk bercanda disamping rumah mereka, ibu-ibu yang sedang memasak makanan untuk hajatan, dan seorang ketua rukun tetangga,  saya videokan moment dialog dengan warga, yang dapat disaksikan di You Tube, judulnya sama dengan tulisan ini.

Menjelng magrib, saya pulang dan shalat di Masjid di dekat tempat penginapan, Jalan Hanjuang Cimahi,  dan sempat ngobrol beberapa jamaah.Ketika pulang di penginapan, saya bertemu seorang puteri dari ibu yang bekerja di penginapan, yang mengaku bekerja di instansi TNI.

Pada 1 Juni 2014 pagi, saya melakukan blusukan dengan bertemu dan ngobrol ibu-ibu yang akan berolah raga dengan jalan kaki, ibu-ibu pedagang sayur, pekerja bangunan, seorang pejalan kaki dengan anjing piaraannya, penjual sayur dorongan dan ibu-ibu yang sedang berbelanja, dan terakhir saya berjumpah dan berdialog sekitar satu jam dengan Sutan Adjamansyah, dosen ITB, yang diperkenalkan oleh isterinya yang sedang berbekanja sayur di depan rumahnya.

Rakyat Mau Memilih Jokowi-JK

Saya cukup terkejut setelah tertemu dan berdialog dengan berbagai elemen masyarakat yang saya sebutkan diatas. Persis yang saya temukan ketika saya blusukan dan berdialog dengan warga di pasar tradisional Cipete, yang saya telah publikasikan di Kompasiana, pada 29 Mei 2014 berjudul “Musni Umar: Rakyat Jelata Maunya Jokowi”.

Rakyat di akar rumput (grass root), pada umumnya telah mempunyai pilihan dalam pilpres 9 Juli 2014.Ada warga yang belum secara terbuka mengemukakan mau memilih siapa dalam pilpres, tetapi sebenarnya sudah mempunyai pilihan yang pasti, hanya masih malu mengemukakan kepada pihak lain yang belum terlalu akrab.

Dari semua yang ditemui dan diajak berbincang, mayoritas atau sekitar 80 persen mau memilih Jokowi-JK, kalau dilakukan pemilu Presiden 9 Juli 2014.Mereka yang mengemukakan akan memilih Prabowo-Hatta adalah para aparat security yang bekerja di semua rest area dan seorang yang bekerja di restoran tempat makan siang, serta seorang pekerja di super market di Cimahi.

Alasan mereka yang utama mau memilih Jokowi-JK, karena sudah memberi bukti. Bukan hanya janji-janji dan beriklan di TV. Rakyat nampaknya sangat dewasa dan otonom dalam memilih pilpres kali ini, yang dalam partisipasi politik disebut para pakar politik sebagai autonomous participation bukan mobilized participation.

Wallahu a’lam bisshawab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun