Mohon tunggu...
Musni Umar
Musni Umar Mohon Tunggu... -

Sociologist and Researcher, Ph.D in Sociology, National University of Malaysia (UKM)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tim Prabowo-Hatta Jangan Politik Uang

22 Juni 2014   14:05 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:50 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sabtu pagi mulai pukul 06.00, tanggal 21 Juni 2014, saya melakukan empat kegiatan. Pertama, mengantar anak naik kendaraan Cipaganti di Pancoran menuju Bandung.

Kedua, mengantar surat faktur pengiriman buku di Gramedia Asri Media di Cipinang Cempedak, Jakarta Timur.

Ketiga, melakukan survei kepada para pedagang kecil, warung nasi, penjual bubur, bakso, mie, pekerja kebersihan, para tukang yang sedang merenovasi Hotel Bidakara dan masyarakat bawah di sekitar kawasan kompleks Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan. Topik survei "Mau Memilih Siapa dalam Pilpres 9 Juli 2014"

Keempat, menghadiri pesta dan pembaca doa perkawinan Firman, putera Andy Alhadis Agus, teman satu sekolah di SMP II Kendari, yang menikah dengan Gita, puteri Haji Hardi, di Birawa Assembly Hall, Kompleks Bidakara, Pancoran Jakarta Selatan.

Mau Dibagi Uang

Dari empat kegiatan tersebut, yang menarik diinformasikan ke pembaca kompasiana ialah kegiatan survei melalui dialog tatap muka dengan para pedagang kecil, penjual bubur, bakso dan mie, para tukang yang sedang merenovasi hotel bidakara, petugas kebersihan (cleaning service) dan masyarakat bawah di sekitar kompleks gedung Bidakara.

Temuan survei bahwa Tim Prabowo-Hatta telah menjanjikan kepada mereka akan dibagi uang. Saya tanya apa tujuannya? Dijawab supaya memilih Prabowo-Hatta dalam pemilihan Presiden RI.

Mereka tanya kepada saya bagaimana pak? Saya jawab sebaiknya jangan diambil, karena hukum negara melarang menerima suap ataupun memberi suap karena dikategorikan sebagai politik uang. Hukumannya adalah penjara. Begitu juga hukum agama, Allah mengutuk yang memberi suap dan menerima suap.

Penjelasan saya direspon, sulit melarang tidak menerima pemberian uang, namanya juga rakyat kecil sangat butuh uang, apalagi menjelang puasa dan lebaran, apa-apa mahal. Tetapi mereka mengatakan, walaupun diberi uang tidak akan memilih Prabowo-Hatta.

Saya juga diberitahu bahwa di gedung Bidakara terdapat kantor Pak Prabowo.

Jangan Lakukan Politik Uang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun