Berdasarkan pengalaman di masa Orde Baru dan Orde Reformasi, Saya lebih menyetujui pendekatan Jokowi-JK yaitu menjaga pertumbuhan berjalan paralel dengan keadilan dan pelestarian lingkungan. Tidak mengutamakan pertumbuhan karena sudah terbukti pertumbuhan hanya semakin memperkaya orang-orang kaya.
Segmen 4,5 dan 6 Sangat Menarik<
Debat capres-cawapres segmen 4. 5 dan 6 amat menarik. JK memulai bertanya pada segmen 4 dengan menanyakan tentang besarnya impor beras? Hatta menjawab bahwa pada dasarnya kita sudah swasembada beras, kalau impor beras untuk stock (persediaan) dan untuk kepentingan khusus misalnya hotel dan restoran. Sayang pada segmen ini tidak bisa mengajukan pertanyaan, sehingga JK tidak mengulas jawaban Hatta.
Menurut saya, jawaban itu patut dipertanyakan, kalau sudah swasembada, mengapa besar sekali jumlah impor, ada apa? Saya teringat pengalaman sewaktu aktif di Golkar di akhir Orde Baru, saya pernah mendengar bahwa setiap impor beras dan berbagai komoditi lainnya ada komisi yang besar. Dari komisi itu, diambil untuk membantu biaya kampanye Golkar pada masa itu. Apakah impor beras, migas dan berbagai komoditi lain tidak terkait erat dengan pengumpulan dana kampanye dan korupsi?
Dalam tanya jawab langsung kedua pasangan capres-cawapres, JK sempat tidak mau menjawab pertanyaan Hatta karena pertanyaannya salah tentang Kalpaturu. Hatta mungkin lupa untuk kabupaten-kota, diberikan penghargaan Adipura bukan Kalparu.
Mengenai pemberian piagam bagi mereka yang berjasa bagi pelestarian lingkungan, menurut Jokowi sebaiknya tidak hanya piagam, tetapi juga dana supaya pelestarian lingkungan bisa semakin diperluas dan ditingkatkan.
Dalam tanya jawab, JK sempat bertanya kepada Prabowo tentang maling-maling yang dikemukakan dalam pidatonya di Bandung. Prabowo menjawab sekedar untuk "warning". JK mengomentasi bahwa dari pihak kami tidak ada maling-maling. Dipihak sana ada maling sapi, maling haji, Alqur'an, maling migas.
Yang sangat menarik diakhir debat, Jokowi menyampaikan doa sapu jangat "Rabbanaa aatinaa fiddunya hasanah wa filakhirati hasanah wa qinaa azaabannaar (Ya Tuhan kami, berilah kami keselamatan di dunia dan beri pula keselamatan di akhirat dan peliharalah kami dari siksaan api neraka).
Wallahu a'lam bisshawab