Hari ini 20 Oktober 2014, Ir. H. Joko Widodo dilantik menjadi Presiden RI bersama H. Muhammad Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI. Saya ucapkan selamat semoga bisa mengemban amanat rakyat Indonesia
Sebagai sosiolog, penulis dan peneliti, saya memiliki kenangan manis terhadap Pak Jokowi karena sejak awal saya telah meramalkan akan menjadi Presiden RI yang hari ini menjadi kenyataan.
Pertama, 100 hari Pak Jokowi dan Pak Ahok memimpin DKI Jakarta saya menulis satu buku (XI+223 halaman) yang diberi Kata Sambutan Ir. H. Joko Widodo selaku Gubernur DKI Jakarta yang diberi tajuk "Bang Jokowi dan Bang Ahok Bangun Jakarta Baru". Buku ini terbit Januari 2013 dan dluncurkan di Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta, 19 Juni 2013.
Kedua, Ir. H. Joko Widodo adalah Satrio Piningit Indonesia yang akan menjadi Presiden RI. Pernyataan itu saya kemukakan saat peluncuran buku "Bang Jokowi dan Bang Ahok Bangun Jakarta Baru" di UKI, yang kemudian banyak diberitakan media. Radio SBS Australia khusus wawancara saya tentang Jokowi yang saya prediksi akan menjadi Presiden RI.
Ketiga, menulis buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia dengan kata sambutan Prof Dr Rokhmin Dahuri. Buku ini diluncurkan di Megawati Institute pada 16 Juni 2014.
Ramalan saya tentang Jokowi akan menjadi Presiden RI, berdasarkan survei dan interaksi saya dengan raKyat jelata diberbagai perkampungan padat, kumuh dan miskin di DKI Jakarta serta hasil wawancara saya dengan berbagai tokoh agama, tokoh masyarakat, dan para pejabat daerah di hampir seluruh Indonesia yang sering mengikuti seminar, sarasehan, lokakarya dan berurusan di Jakarta.
Mendukung Jokowi
Sejak Pak Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta sampai menjadi calon Presiden RI, saya memberi dukungan penuh kepadanya.
Pertama, mensosialisasikan visi misi dan program Jakarta Baru kepada warga DKI Jakarta melalui kegiatan Kesbangpol DKI Jakarta.
Kedua, melakukan penelitian yang langsung dipresentasikan kepada Pak Jokowi dan Pak Ahok tentang pembangunan Jakarta Baru di kawasan padat, kumuh dan miskin di DKI Jakarta.
Ketiga, mengkampanyekan pentingnya menyelesaikan akar masalah dari konflik di DKI Jakarta. Wujudnya saya menulis buku "Peta Konflik Sosial di DKI Jakarta" dengan Kata Sambutan Gubernur DKI Jakarta Ir. H. Joko Widodo.