Ibu Titin mengungkapkan hal tersebut ketika diwawancara presenter Fifi Alyeda Yahya dalam program Sudut Pandang MetroTV yang disiarkan Sabtu, 3/1/2015 pukul 22.30 wib.
Bukan hanya dua kasus yang disebutkan diatas, tetapi juga terjadi kasus serupa di kota Malang, Tjokrohadi (92 tahun) dan isterinya Boedi Harti (86 tahun) digugat anak kandungnya Ani Hadi (64 tahun) dengan tuduhan kedua orang tuanya melakukan “wanprestasi” (ingjar janji) terhadap hibah harta warisan,
Di kota Makassar, terjadi kasus yang hampir serupa, Rendra Rizkiyansyah menggugat bapak yang bernama Rusman Rahman sebesar Rp 1,5 milyar karena merasa ditelantarkan selama 23 tahun lamanya.
Di DKI Jakarta, juga terungkap kasus yang menyedihkan dan memilukan, Marshanda, seorang artis melaporkan ibu kandungnya Riyanti Sofyan ke polisi karena sakit hati.
Ambil Pelajaran
Kasus malin kundang, anak yang durhaka terhadap orang tua, pasti lebih banyak yang terjadi di masyarakat yang tidak terungkap di media.
Hal tersebut harus menjadi pelajaran seluruh orang tua dan seluruh masyarakat untuk mencegah semakin membesar jumlah malin kundang-malin kundang di masa datang.
Pertama, semua ajaran agama mengajarkan supaya anak berbakti kepada kedua orang tua, berbuat baik, menolong, menyayangi, menghormati dan memberi nafkah kepada keduanya kalau miskin atau sudah tua.
Kedua, tradisi dan budaya masyarakat di semua suku bangsa di Indonesia, sangat menghormati dan memberi tempat yang tinggi serta mulia kepada kedua orang terutama ibu. Kalau muncul banyak kasus malin kundang, tidak terlepas dari pengaruh lingkungan dan pendidikan yang secara langsung ataupun tidak langsung sangat mempengaruhi prilaku anak, sehingga berorientasi pada materi dan hidup mewah. Dampaknya, ibu kandung atau kedua orang tua bisa digugat atau diperas anaknya demi merebut hartanya.
Ketiga, pendidikan akhlak dirumah dan di sekolah memberi pengaruh yang besar terjadinya prahara anak durhaka.
Allahu a’lam bisshawab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H