Perekonomian Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang dan mencapai tingkat yang lebih maju dan berkelanjutan. Kerangka pengembangan ekonomi biru adalah pendekatan yang dapat membantu mewujudkan tujuan tersebut. Â Konsep ini menekankan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perairan untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dalam konteks ini, kerangka pengembangan Ekonomi Biru memegang peranan penting dalam merumuskan strategi dan kebijakan yang mendukung transformasi perekonomian Indonesia.
Kerangka pengembangan Ekonomi Biru tidak hanya mencakup aspek ekonomi, tetapi juga aspek lingkungan, sosial, dan budaya. Dengan memanfaatkan potensi kelautan dan perairan, Indonesia dapat mengoptimalkan sektor-sektor seperti perikanan, pariwisata, energi terbarukan, dan transportasi laut. Hal ini akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan pemerataan pembangunan di berbagai wilayah.
Melalui kerangka pengembangan Ekonomi Biru, diharapkan Indonesia mampu menghadirkan inovasi-inovasi yang mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, sambil tetap memperhatikan kelestarian sumber daya alam dan lingkungan. Dengan demikian, artikel ini bertujuan untuk mengkaji secara komprehensif tentang kerangka pengembangan Ekonomi Biru dalam konteks transformasi perekonomian Indonesia menuju arah yang lebih maju dan berkelanjutan. Artikel ini akan menjelaskan konsep dan langkah-langkah dalam kerangka pengembangan ekonomi biru yang dapat diterapkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
A. Konsep Ekonomi Biru
Blue economy atau jika diartikan dalam Bahasa Indonesia adalah Ekonomi Biru yang dimana konsep ini muncul untuk mendukung jalannya konsep Green Economy yang berorientasi pada peningkatan kualitas lingkungan, pengurangan emisi atau rendah karbon, dan lain-lain yang berhubungan dengan peningkatan dan pengembangan kualitas lingkungan yang dapat menguras emisi dan polusi terhadap lingkungan. Blue Economy ini muncul bersamaan dengan hadirnya Green Economy demi mendukung dari rencana atau misi dari green ekonomi itu sendiri. Lain halnya dengan green economy yang fokus pada lingkungan, Blue Economy berfokus untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi dari sektor perikanan dan kelautan di Indonesia. Pada model pendekatan blue economy ini berusaha untuk tidak berpaku pada kegiatan ekonomi yang mengandalkan basis eksploitasi sumber daya dalam laut dalam artian tidak mengeruk seluruh sumber daya alam dan lingkungan yang dimiliki. Namun, blue economy memiliki tujuan lain yakni dengan meninggalkan praktek ekonomi lama yang hanya menghasilkan keuntungan jangka pendek tetapi dapat menghasilkan dampak dalam jangka panjang, selain itu Blue Economy juga berfokus untuk mengurangi emisi dan berusaha untuk mengurangi polusi lingkungan yang dapat merusak kestabilan alam. Blue economy masih tergolong konsep yang baru dalam perencanaan pembangunan di Indonesia namun melihat Indonesia menjadi salah satu negara maritime yang memiliki lautan yang luas dengan sumber daya alamnya yang kaya maka konsep dari Blue Economy ini dapat digunakan dalam pembangunan dan ekonomi pada bidang perikanan dan kelautan di Indonesia.
Konsep Blue Economy dilandasi oleh dua prinsip fundamental. Pertama, efisiensi alam atau nature's efficiency, yang dimana konsep Blue Economy mencoba untuk menyelaraskan diri dengan siklus produksi ekosistem alam yang ditujukan untuk memperkaya sumber daya dan mengurangi segala tindakan eksploitasi berlebihan. Kedua, Zero Waste, yang di mana berarti limbah atau sampah dari suatu sumber daya diolah kembali agar bisa menjadi suatu bahan yang bermanfaat sehingga mampu menciptakan lingkungan dan ekosistem yang seimbang dan berkelanjutan. Blue Economy merupakan model pembangunan ekonomi yang mengintegrasikan antara pembangunan lautan dan daratan, menekan pengoptimalisasian penggunaan teknologi, dengan tujuan untuk meningkatkan penggunaan dari sumber daya laut.Â
Indonesia dengan laut yang luas ditambah dengan sumber daya yang melimpah dapat mengadopsi konsep Blue Economy dikarenakan banyaknya masyarakat wilayah pesisir pantai yang banyak mencari ikan sebagai sumber penghasilan mereka harus didukung dengan konsep ini agar sumber daya yang diambil dalam laut tersebut tidak didapatkan dengan cara-cara yang salah dan tidak diambil secara keseluruhan. Implementasi dari Blue Economy ini dapat menggunakan bantuan dari stakeholder yang berkaitan dengan masyarakat setempat agar dapat pemahaman yang tepat tentang konsep dari Blue Economy yang akan diterapkan.
Konsep dari Blue Economy merupakan pemikiran atau paradigma yang memberikan konsep yang baru dengan tujuan yang dapat menghasilkan arus pertumbuhan ekonomi dan sekaligus menjamin kelestarian sumber daya dan lingkungan yang seimbang (sustain) dan penggunaannya yang optimal. Melihat Indonesia yang memiliki wilayah pesisir memberikan poin baik yang lebih dan dapat berpengaruh pada pembangunan dalam negeri. Blue economy diyakini dapat memberikan dorongan pertumbuhan ekonomi dan memberikan keuntungan sekaligus pemberdayaan bagi masyarakat pesisir pantai. Blue economy ini juga tidak hanya ramah pada lingkungan (environmental friendly) tetapi dapat menjadi kas ganda (multiple cash flow) yang tentunya memberikan keuntungan yang berlipat ganda jika dalam implementasinya tepat dan sampai kepada masyarakat khususnya masyarakat pesisir.
B. Potensi Sumber Daya Kelautan Indonesia
Potensi ekonomi yang dimiliki Indonesia yang bermuara dari laut dan sumber daya didalamnya antara lain:
1. Industri Perikanan