Rintihan di dingin malam...
Senyapkan jangkrik seketika...
Dekapan hangat jiwa yang kelam...
Sosok wanita parubaya...
Memori ku simpan hanyalah satu...
Tercetak di kartu yang telah usang...
Harap dapat balas budi Ibu...
Semoga Allah tetap sayang...
Hanya bisa tersenyum sinis...
Ku liat seumuranku bercengkrama manis...
Dengan sosok kasih lagi lembut...
Harap dapat kelak ku berikan selimut...
Tak sempat...
Catatan takdir maju selangkah...
Ku tertawa ku kira jenaka...
Engkau pergi temui Sang Illah..
Jiwaku terlalu muda pahami itu peristiwa...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H