Mohon tunggu...
Musmuliyadi
Musmuliyadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pada Hakikatnya Kita Hanya Datang Lalu Pergi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

biasan mentari

9 September 2024   20:35 Diperbarui: 9 September 2024   20:54 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terpaan biasan mentari...
Melekat rasanya di pipi
Rasa syahdu dan kenangan rasanya kembali...
Ku sebut itu tragedi tak di harapkan insani...

Bayang-bayang si kejam terngiang
Langkah ku tersentak, tatkala ku liat wajah tak asing
Bukan,itu hanyalah bayang bayang...
Bayang hitam penuh kejutan dan kekejaman...

Raut muka memucat
Menolak takdir tuk di angkat
Pertemuan itu terlalu cepat
Seperti Kilat, tak bisa tertangkap dan terucap...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun