Mohon tunggu...
Musmuliyadi
Musmuliyadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pada Hakikatnya Kita Hanya Datang Lalu Pergi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Embun Merah

6 September 2024   19:58 Diperbarui: 6 September 2024   20:01 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Butiran embun dibingkai sejarah
Embun berwarna merah, sejatinya tangisan darah
Porak-porandakan susunan batu bata...
Kepingan daging tergelak di mana-mana...

Perdamaian apa kau usungkan?
Haus wilayah dan kekuasaan...
Butiran biji besi tak kau tinggalkan
Renggut, ambil sudah tanah harapan,kau katakan itu tanah janji Tuhan...

Ini bukan masalah kepercayaan
Umat manusia kau gadaikan
Timbang timbang imbalan
Tubuh kami, kau jual belikan...

Tak kenal menyerah...
Itulah prestasi yang kau raih...
Tatkala kami tak bisa berkata-kata
Ku harap kau di potong Sang kuasa...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun