Mohon tunggu...
Muslim Konsel
Muslim Konsel Mohon Tunggu... -

Pemuda biasa dari pelosok desa,pengen tau segalanya lewat jendela kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menyikapi Tahun Baru Masehi

31 Desember 2010   13:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:08 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Diantara kebiasaan orang dalam memasuki tahun baru di berbagai belahan dunia adalah dengan merayakannya, seperti begadang semalam suntuk, pesta kembang api, tiup terompet pada detik-detik memasuki tahun baru, wayang semalam suntuk bahkan tidak ketinggalan dan sudah mulai ngetrend di beberapa tempat diadakan dzikir berjama’ ah menyongsong tahun baru. Sebenarnya bagaimana Islam memandang perayaan tahun baru? Bolehkah Merayakannya? Tahun baru tidak termasuk salah satu hari raya Islam sebagaimana ‘ Iedul Fitri, ‘ Iedul Adha ataupun hari Jum’ at. Bahkan hari tersebut tergolong rangkaian kegiatan hari raya orang-orang kafir yang tidak boleh diperingati oleh seorang muslim. Suatu ketika seorang lelaki datang kepada Rasulullah Shallallahu’ alaihi wa sallam untuk meminta fatwa karena ia telah bernadzar memotong hewan di Buwanah (nama sebuah tempat), maka Nabi Shallallahu’ alaihi wa sallam menanyakan kepadanya: “ Apakah disana ada berhala sesembahan orang Jahiliyah?” Dia menjawab, “ Tidak” . Beliau bertanya, “ Apakah di sana tempat dirayakannya hari raya mereka?” Dia menjawab, “ Tidak” . Maka Nabi Shallallahu’ alaihi wa sallam bersabda, “ Tunaikan nadzarmu, karena sesungguhnya tidak boleh melaksanakan nadzar dalam maksiat terhadap Allah dan dalam hal yang tidak dimiliki oleh anak Adam” . (Hadits Riwayat Abu Daud dengan sanad yang sesuai dengan syarat Bukhari dan Muslim) Hadits ini menunjukkan terlarangnya menyembelih untuk Allah di tempat yang bertepatan dengan tempat yang digunakan untuk menyembelih kepada selain Allah, atau di tempat orang- orang kafir merayakan pesta atau hari raya. Sebab itu berarti mengikuti mereka dan menolong mereka di dalam mengagungkan syi’ ar- syi’ ar kekufuran. Perbuatan ini juga menyerupai perbuatan mereka dan menjadi sarana yang mengantarkan kepada syirik. Apalagi ikut merayakan hari raya mereka, maka di dalamnya terdapat wala’ (loyalitas) dan dukungan dalam menghidupkan syi’ ar-syi’ ar kekufuran. Akibat paling berbahaya yang timbul karena berwala’ terhadap orang kafir adalah tumbuhnya rasa cinta dan ikatan batin kepada orang- orang kafir sehingga dapat menghapuskan keimanan. Keburukan yang Ditimbulkan Seorang muslim yang ikut- ikutan merayakan tahun baru akan tertimpa banyak keburukan, diantaranya: 1. Merupakan salah satu bentuk tasyabbuh (menyerupai) dengan orang- orang kafir yang telah dilarang oleh Rasulullah Shallallahu’ alaihi wa sallam. 2. Melakukan amal ketaatan seperti dzikir, membaca Al Qur’ an, dan sebagainya yang dikhususkan menyambut malam tahun baru adalah pebuatan bid’ ah yang menyesatkan. 3. Ikhtilath (campur baur) antara pria dan wanita seperti yang kita lihat pada hampir seluruh perayaan malam tahun baru bahkan sampai terjerumus pada perbuatan zina, Na’ udzubillahi min dzaalika… 4. Pemborosan harta kaum muslimin, karena uang yang mereka keluarkan untuk merayakannya (membeli makanan, bagi-bagi kado, meniup terompet dan lain sebagainya) adalah sia-sia di sisi Allah subhanahu wa ta’ ala. Serta masih banyak keburukan lainnya baik berupa kemaksiatan bahkan kesyirikan kepada Allah. Wallahu a’ lam…
http://muz-cinemax.Blogspot.Com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun