Mohon tunggu...
Ahd Zulfikri Nasution
Ahd Zulfikri Nasution Mohon Tunggu... Freelancer - Pengamat Politik

Manusia Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Paru-Paru Dunia Menjadi Pura-Pura Hijau

9 November 2024   02:21 Diperbarui: 9 November 2024   02:40 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar AI

Pentingnya hutan Kalimantan bagi ekosistem global tidak dapat dipandang sebelah mata. Menjaga kelestarian hutan di pulau ini bukan hanya demi masyarakat lokal, tetapi juga untuk memperlambat pemanasan global yang berdampak pada seluruh umat manusia. Langkah-langkah penting perlu segera diambil, mulai dari pengetatan regulasi, penegakan hukum yang kuat, hingga pendekatan berbasis masyarakat yang melibatkan warga setempat dalam upaya pelestarian hutan.

Dunia tidak bisa menunggu lebih lama lagi untuk menyelamatkan Kalimantan dari kehancuran. Pembangunan berkelanjutan yang mempertimbangkan kelestarian hutan harus menjadi prioritas utama. Upaya konservasi bukanlah pilihan, melainkan keharusan demi masa depan bumi.

Kalimantan, yang dulu dijuluki "Paru-Paru Dunia," kini seolah menjadi "pura-pura hijau" karena lahan hutan yang semakin terbatas dan dikuasai kepentingan ekonomi. Hutan yang seharusnya menyerap karbon dan menjadi penyejuk dunia kini berubah menjadi sumber emisi yang memperparah pemanasan global. 

Sudah saatnya kita bersama-sama menjaga Kalimantan dari kerusakan yang terus meningkat. Masyarakat, pemerintah, dan pelaku industri harus berkolaborasi untuk menghentikan deforestasi dan mengembalikan fungsi alami Kalimantan sebagai paru-paru dunia.

Dengan tindakan yang tepat, kita bisa memastikan bahwa Kalimantan tetap menjadi penyejuk bumi, bukan malah berkontribusi pada panas yang membara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun