“Tenang, jangan main hakim sendiri…kita panggil polisi” kata satpam BRI.
Tidak sampai 10 menit setelah dihubungi polisi dari Polsek Cianjur datang mengamankan situasi. Diberinya tembakan peringatan agar masa tidak beringas main hakim sendiri. Masapun terdiam sejenak. Tiba-tiba salah satu dari pencuri motor mencoba melarikan diri. Polisipun menembak kakinya hingga terkapar.
Akhirnya keduanya digelandang ke kantor polisi. Akhirnya ketahuan, rupanya dua orang ini yang selalu menjadi target sasaran polisi. Sudah berulang kali dua orang ini melakukan hal serupa. Mungkin lagi sial. Kali ini baru ketangkap. Proses hukum berlanjut.
“ada satu hal penting yang saya dapatkan dari seorang polisi”, kata aa tukang rujak buah melanjutkan ceritanya sambal nyeruput kopinya.
“apa itu?”, kataku.
“kalo kunci stang motor putar kanan”, katanya.”Umumnya kan putar kiri ya?”
“Wah itu kan gak umum. Lagian bakal kurang enak dan nyaman diliatnya”.
“ya. Tapi itu sangat aman. Khusus untuk motor matik jenis Honda bisa putar kiri juga kanan. Tapi khusus Honda, lho. Kalau Yamaha mah enggak bisa. Hanya putar kiri saja. Polisi itu mengajariku dengan menguji coba menggunakan kunci T. Dengan kunci T yang sudah dimodifikasi pencuri dengan sangat mudah menjebol kunci motor. Bahkan kunci stang sekalipun. Tapi ketika dikunci putar kanan maka kunci T itu tidak berfungsi sama sekali. Makanya sejak saat itu kalua saya markir motor selalu dengan kunci stang putar kanan”
“O, begitu ya, lumayan juga nih ilmu”, gumamku. Kebetulan anakku punya motor matik Genio yang sering kupinjam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H