“tar, saya liat di CCTV ya. Mudah-mudahan kelihatan siapa yang nyuri motormu”.
Lalu ditayangkan video CCTV beberapa menit yang lalu. Tampak jelas seorang dengan sangat lihainya mencuri motor itu. Dia menggunakan kunci T. Operator warnet mengulang beberapa kali video itu sambil dizoom untuk melihat wajah si pencuri. Tampaknya orang di dalam warnet tidak ada yang mengenali…..
Tiga bulan kemudian…Ketika aa tukang rujak buah mau ke kantor BRI, tanpa sengaja melihat dua orang memngenderai motor Scoopy berboncengan tepat di depannya. Memorinya langsung mengingat video CCTV tiga bulan lalu. Kok, orang ini mirip yang nyuri motorku dulu, pikirnya.
Dengan gerakan reflek dia langsung mencegat motor itu dan menghentikannya. Terjadilah cekcok adu mulut di jalan depan kantor BRI. Orang-orang mulai datang berkerumun. Satpam BRI turun tangan.
“Ada apa ini?” kata satpam BRI.
“Ini, dia seenaknya mencegat kita dan menuduh saya mencuri motornya. Tolong tangkap dia pak dia mau mengambil motor milikku”, kata pengendara motor. “Coba tunjukan STNK kamu”
“ini STNK-nya”. Kebetulan aa tukang rujak buah membawa STNK.
“Coba kulihat”, kata satpam BRI.
Satpam BRI memeriksa STNK. Tampaknya dia sudah sangat berpengalaman dalam menangani masalah kehilangan motor. Rupanya dia sering menangani masalah beginian.
Dia cocokkan nomor seri motor dengan yang tertera di STNK.
“ya benar, ini motor si aa ini. Kamu mencurinya ya?” kata satpam kepada pengendara motor. Dua orang ini mulai ketar ketir tidak bisa mengelak. Ingin segera kabur rasanya. Tapi orang disekitanya kian banyak dan mulai riuh. Tanpa basa-basi sebuah bogeman menerjang salah seorang pendara motor. Tanpa aba-aba yang lainpun ikut menghajar hingga keduanya babak belur…