Mohon tunggu...
M. Hdr
M. Hdr Mohon Tunggu... Editor - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tim Peneliti UM melakukan Kajian Sosial tentang Budaya Ngafe di Kota Malang

8 November 2024   12:30 Diperbarui: 8 November 2024   13:23 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kota Malang, -- Tim peneliti dari Departemen Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang (PLS FIP UM) telah menyelesaikan penelitian yang berfokus pada fenomena budaya ngafe di kalangan remaja Generasi Z di Kota Malang. Tim yang dipimpin oleh Dr. Sri Wahyuni, M.Pd., dengan anggota Dr. Ica Purnamasari, M.Pd., dan Kukuh Miroso Raharjo, M.Pd., melakukan penelitian ini di beberapa caf di kawasan Sudimoro.

Budaya ngafe telah menjadi tren yang menarik di kalangan Gen Z, tak hanya sebagai tempat bersantai namun juga sarana komunikasi dan interaksi sosial yang khas. Melalui pendekatan kualitatif dan metode studi kasus, tim ini mengumpulkan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk menggali aktivitas dan makna budaya ngafe.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ngafe bagi Gen Z memiliki beragam makna: mempererat hubungan pertemanan, mengekspresikan identitas diri, serta memperluas jaringan sosial. Aktivitas di caf tidak hanya berfokus pada hiburan, namun juga aktivitas akademik, sosial dan networking, serta pencarian makna personal. Selain itu, tim menemukan bahwa peran keluarga dalam mengarahkan dan mengawasi aktivitas remaja di caf sangat penting. Arahan keluarga dalam hal nilai-nilai sosial dan etika membantu generasi muda menjalani budaya ngafe secara positif dan produktif.

Menurut Dr. Sri Wahyuni, "Fenomena ngafe di kalangan Gen Z sangat berkaitan dengan dinamika sosial dan komunikasi antar teman. Kami melihat bahwa keluarga memiliki andil besar dalam memberikan pengawasan dan arahan agar ngafe tidak mengganggu tanggung jawab utama, seperti pendidikan."

Temuan ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian lebih lanjut bagi pihak-pihak terkait, khususnya dalam membentuk pola komunikasi dan interaksi sosial yang sehat bagi remaja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun