Setelah setahun menikah, aku melahirkan anak ketiga, Zahra. Surya sangat bahagia. Namun, di balik kebahagiaannya, ia memiliki sisi gelap. Ketika marah, ia sering memukul atau melontarkan kata-kata kasar.
Aku bertahan meski sering merasa di ambang keputusasaan. Bahkan, pernah aku berdiri di tepi sumur, hampir melompat karena tak sanggup menahan beban. Tapi bayangan anak-anakku membuatku sadar.
Hingga suatu hari, di tengah perjalanan pulang dari rumah orang tuaku, Surya kembali marah besar. Di pinggir jalan, aku dipukuli habis-habisan. Dalam keadaan gelap, aku hampir menabrakkan diri ke mobil yang lewat. Tapi, tangisan Zahra di gendonganku menyadarkanku.
Kekerasan itu berlangsung selama bertahun-tahun. Aku tetap bertahan, berharap Surya akan berubah. Hingga akhirnya, berkat doa dan kesabaranku, Surya benar-benar berubah. Ia menjadi suami yang lembut, penuh cinta, dan sangat menyayangiku.
Kini, setelah semua badai berlalu, aku hidup bahagia bersama Surya dan anak-anakku. Aku percaya, Allah adalah sebaik-baiknya pemberi ujian sekaligus pelipur lara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H