Mekanisme Empati dalam Teori Hoffman
Hoffman menjelaskan bahwa empati bekerja melalui berbagai mekanisme psikologis, yang meliputi:
1. Penularan Emosional
Ini adalah respons bawaan di mana seseorang "tertular" emosi orang lain. Mekanisme ini biasanya terjadi secara otomatis tanpa membutuhkan refleksi mendalam.
2. Mimicry atau Peniruan Emosi
Ketika seseorang secara tidak sadar meniru ekspresi wajah, postur tubuh, atau intonasi suara orang lain, mereka cenderung merasakan emosi yang sama.
3. Atensi yang Berfokus pada Orang Lain
Seseorang dengan empati tinggi lebih cenderung memusatkan perhatian pada kebutuhan emosional orang lain, yang memungkinkan mereka merespons dengan lebih efektif.
4. Pemahaman Kognitif
Empati tidak hanya berbasis emosi tetapi juga memerlukan pemahaman kognitif. Individu yang mampu mengambil perspektif orang lain akan lebih mampu menunjukkan empati yang tulus.
Empati dan Perilaku Moral
Salah satu kontribusi terbesar Hoffman adalah kaitannya antara empati dan moralitas. Ia berpendapat bahwa empati memainkan peran penting dalam memotivasi perilaku moral. Hoffman menyoroti dua aspek penting dalam hubungan ini:
1. Empati sebagai Pendorong Tindakan Pro-Sosial
Ketika seseorang merasakan penderitaan orang lain, rasa empati tersebut dapat memotivasi tindakan untuk membantu atau mendukung mereka.
2. Empati dan Rasa Keadilan
Hoffman juga menekankan bagaimana empati dapat menjadi dasar rasa keadilan. Misalnya, seseorang yang merasa empati terhadap korban ketidakadilan cenderung mendukung tindakan untuk mengatasi ketidakadilan tersebut.
Kesimpulan