Mohon tunggu...
Malica Ahmad
Malica Ahmad Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Freelancer dan Blogger

Ibu rumah tangga yang saat ini fokus pada pendidikan anak, juga sebagai blogger. Visit my personal blog : www.malicaahmad.com www.mywordsjourney.com

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Qorry Oktaviani Hadirkan Konservasi Mangrove dalam Selembar Batik

8 November 2024   19:23 Diperbarui: 8 November 2024   21:10 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://static.promediateknologi.id

Dengan menggunakan pewarna alami, hasil gambar yang dihasilkan terlihat semakin menarik dan natural. Inisiatif penggunaan mangrove dan buah pidada bertujuan untuk memperkenalkan konsep "Konservasi Mangrove dalam Selembar Batik."

Berawal dari 10 anggota dan resmi terdaftar di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, kini kelompok binaan Qorry semakin berkembang. Untuk menciptakan ciri khas, batik yang dihasilkan berupa gambar burung bangau, pohon bakau, bunga pidada, dan tumbuhan khas lainnya yang menjadi pemandangan rutin warga sekitar.

Meski mengalami keterbatasan dana dan peralatan, Qorry dan kelompok pembatik di Tanjung Jabung Barat ini tidak patah semangat. Proses pembuatan pola dan proses membatik masih tradisional, menggunakan cap kardus dari bahan bekas.

Sampai saat ini batik Mangrove dari Pangkal Babu telah dikenal luas di berbagai event daerah dan nasional dengan menghadirkan 17 motif batik yang diproduksi kelompok batik ini. Jumlah batik yang dihasilkan pun setiap bulan terus bertambah, saat ini mencapai sekitar 35 lembar batik per bulan.

Harga batik yang dihasilkan cukup bervariasi, untuk batik tulis yang proses pembuatannya membutuhkan waktu berminggu-minggu dijual dengan harga Rp300.000-Rp350.000. Sedangkan untuk batik cap dijual dengan harga antara Rp135.000-Rp180.000.

Tidak hanya menciptakan produk yang mempunyai ciri khas baru, batik dengan bahan mangrove turut melestarikan budaya dan menjaga lingkungan dengan pemanfaatan setiap bagian tumbuhan bakau secara maksimal.

Mengangkat perekonomian Tanjung Jabung Barat

Berkat keuletan dan kegigihan dari Qorry, kini Tanjung Jabung Barat mempunyai produk unggul yang baru, yaitu batik dengan pewarna alami dari bahan mangrove. Hasil dari ketekunan Qorry tidak hanya bisa dinikmati oleh sarjana dari Universitas Andalas ini, tetapi juga oleh masyarakat yang saat ini pendapatannya terus meningkat.

Batik mangrove juga sudah membantu meningkatkan perputaran ekonomi Tanjung Jabung Barat dan menambah pemasukan bagi banyak sektor. Hasil usaha Qorry membuktikan bahwa dari bahan yang sebelumnya dianggap sampah, ternyata dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dari ketekunannya tersebut, Qorry mendapat penghargaan Satu Indonesia Award dari Astra yang merupakan apresiasi untuk anak muda yang dapat membawa perubahan. Tidak hanya Qorry, Anda pun bisa berkontribusi langsung untuk perkembangan lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun