Mohon tunggu...
Malica Ahmad
Malica Ahmad Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Freelancer dan Blogger

Ibu rumah tangga yang saat ini fokus pada pendidikan anak, juga sebagai blogger. Visit my personal blog : www.malicaahmad.com www.mywordsjourney.com

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Ida Dayinta, Memulai Bisnis Fesyen Modal "The Power of Kepepet"

31 Januari 2022   23:50 Diperbarui: 31 Januari 2022   23:56 1339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Customer Dayinta yang ada di Jepang. Bajunya sangat simpel, tapi elegan


Terdengar mustahil ketika mendengar kisah sukses para pengusaha yang memulai bisnisnya dengan modal the power of kepepet. Tetapi nyatanya, kemustahilan itu hanyalah milik orang-orang yang berputus asa. Sebab, kreativitas acapkali muncul dari kondisi yang mendesak. Mereka menjadikan keadaan terdesak atau kepepet ini sebagai obat mujarab untuk bangkit memperbaiki keadaan. Sebut saja Dewa Eka Prayoga, pebisnis yang mendapat julukan Dewa Selling ini juga memulai bisnisnya dari modal kepepet.


Mulai dari usia 17 tahun, Dewa sudah merasakan betapa keras kehidupan dunia mendidiknya. Tak hanya putus kuliah, tetapi ia juga harus berutang jutaan rupiah untuk memperbaiki rumahnya yang terkena longsor. Bahkan usianya menginjak 24 tahun, Dewa sudah berhasil membangun 15 bisnis. Tetapi bisnis yang dibangun pun mengalami kebangkrutan.


Hingga kalimat dari Dahlan Iskan Habiskan jatah gagalmu saat masih muda ini mendorongnya untuk terus berjuang di usia muda, sekalipun nanti akan ada kegagalan kedua, ketiga dan seterusnya. Dan terbukti, keberanian Dewa mengambil risiko walaupun modalnya kepepet, kini Ia pun bisa menikmati hasil dari kegigihannya yang tidak ingin menyerah dengan cepat. 


Kisah yang mirip dengan Dewa di atas, juga dialami oleh perempuan bernama Ida Dwi Kurniastuti, pemilik bisnis fesyen Dayinta yang cukup ternama di desa Lamongan. Juga ngehits di kalangan ibu-ibu penyuka fesyen modern khas milenial.
Meski perjuangannya dalam membangun bisnis tidak seberat yang Dewa Eka alami. Tetapi perempuan sederhana asal kota Lamongan ini, juga memiliki jiwa nekad yang patut diacungi jempol. Tak ada yang menyangka, jika bisnis fesyen yang diberi nama Dayinta, yang berdiri sejak tahun 2017 ini dimulai dari keadaan yang tidak menyenangkan.


Bermula dari Jualan Gorengan 


"Saya memulai bisnis Dayinta ini modalnya The power of kepepet karena modal usaha yang saya dapatkan dari hasil jualan gorengan," ungkap perempuan yang akrab disapa Mbak Ida kepada saya malam itu.


Mbak Ida bercerita, jika Ia menikah muda dengan kondisi suaminya masih kuliah. Tentu bukan hal mudah bagi pasangan muda menjaga rumah tangga tetap utuh jika tidak disertai gotong royong saling memberi dukungan satu sama lain, ketika keadaan finansial belum stabil. Hingga akhirnya, Ia pun tanpa gengsi bekerja apa saja, termasuk jualan gorengan yang dilakoninya sejak 2008 hingga 2011. Dari keuntungan menjual gorengan, Ia sisihkan sedikit demi sedikit sebagai modal memulai bisnis.


Perempuan berwajah bulat dengan lesung pipi yang manis ini pun mengutarakan keberuntungannya pada saya terkait dari mana Ia bisa belajar strategi menjalankan bisnis online. Ternyata, selain jualan gorengan, Ia juga sempat menjalankan bisnis online bersama temannya dengan menjadi reseller baju Korea. Bermodal menjadi reseller, akhirnya Ia berani mencoba untuk belajar bisnis fesyen.
Ketika saya bertanya, kenapa memilih bisnis fesyen? Jawabannya pun sederhana, yakni passion.


"Sejak duduk di bangku SMA, saya punya mimpi ingin memiliki sebuah butik karena saya sangat suka dengan bidang fashion.  Entah bagaimana caranya, saya juga tidak tahu.  Tetapi sejak awal saya berjuang bersama suami untuk membangun rumah tangga yang kokoh, saya konsisten dengan apa yang saya sukai itu, yaitu fesyen. Makanya saya cukup nyaman menjadi reseller baju Korea kala itu. Ya, karena saya suka fesyen. Ini modalnya kepepet, loh, mbak," tuturnya.

Dari passion dan modal the power of kepepet, keberanian Mbak Ida terdidik dengan sempurna. Ia hanya memainkan imajinasi sesuai passion, serta mengandalkan ilmu bisnis saat menjadi reseller untuk mengembangkan bisnis fashion yang dirintisnya sejak bulan februari tahun 2017.


Dayinta Lahir dari Perempuan untuk Perempuan


Dayinta berasal dari bahasa Sanskerta bermakna perempuan. Yang ternyata tersemat pada nama anak kedua Mbak Ida. Dengan memilih nama Dayinta, Ia ingin bisnis fesyen yang digelutinya ini bisa saling mendukung sesama perempuan. Woman empowering woman yang mana harapan Dayinta bisa menopang perekenomian para perempuan walaupun bekerja dari rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun