"Arin, kamu harus kuat. Besok sepulang dari Surabaya, Bu Aisyah akan memberi hadiah yang lebih indah. Kami akan pamit biar Arin bisa istirahat dengan nyaman, oke."
Gadis kecil itu mengangguk pelan. Sudut matanya basah. Aisyah mencium pipi gadis cantik ini. Mengusap air mata dipipi Arin. Bu Aina memberikan amplop tali asih kepada Bunda Airin. Keduanya meninggalkan klinik dengan kesedihan yang mendalam. Semoga Arin mampu bertahan, bisa beranjak menjadi gadis remaja yang cantik dan lembut. Begitulah doa yang dilangitkan Aisyah.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!