Untuk mencukupi hidup keluarga, Sungkono hanya mengandalkan uang penghasilan istrinya yang bekerja sebagai pengasuh anak. Latar belakang pekerjaanya dulu sebagai sopir angkot tidak memungkinkan dirinya banyak menabung dan mendapat pensiun. “Ya beginilah. Saya memang harus bersabar menghadapi cobaan ini. Yang penting masih bisa berbuat baik bagi orang lain. Penderitaan anak-anak itu lebih memilukan dari saya. Bayangkan, mereka masih kecil-kecil, sudah yatim piatu. Makanya saya ingin merawatnya walau hanya beberapa saat,” ucap Sungkono. Menjelang maghrib saya pamit meninggalkan dia dan keluarganya. Dalam diam saya berdoa, semoga Allah selalu memberikan kebaikan, keberlimpahan rezeki, dan kesembuhan padanya. Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H