“Lumayan Mas hasilnya bisa buat tambah uang belanja istri”
Lamanya perjalanan membuat kami akrab. Sekira satu jam kemudian saya telah sampai di Bandara Juanda. Uang lima puluh ribuan saya berikan kepadanya.
“Tidak usah kasih kembalian Mas” buat sampeyan saja.
Keramahannya membuat saya bersimpati kepadanya. Sangat berbeda dengan pria yang saya temui di Stasiun Pasar Turi tadi.
Membangun Kepercayaan itu Penting
Otoritas Juanda tidak memberikan keterangan yang pasti akan situasi penerbangan. Beberapa petugas yang saya temui bahkan belum bisa memastikan apakah esok hari ada penerbangan atau tidak. Harus ada keputusan. Pilihannya hanya satu; melanjutkan via jalur darat. Akhirnya saya memutuskan naik travel dari bandara.
“Ayuk Mas. Bareng bule-bule” kata pria yang mengaku dari agen travel.
Saya lihat memang ada serombongan bule yang menuju mobil travel. Terdengar sedikit gaduh. Ternyata kedua pihak takbisa berkomunikasi menentukan harga.
“Mas tolong dibantu ditawarkan. Biayanya empat ratus ribu per orang” sopir travel memohon bantuan saya.
Saya kemudian menawarkan harga yang diinginka pihak travel. Bule-bule itu keberatan. Menurut mereka harganya terlalu mahal. Sejurus kemudian seizin pihak travel saya menurunkan harga menjadi tiga ratus lima puluh ribu rupiah.
“Oke. Deal” salah seorang di antara mereka menyalami saya.