[caption id="attachment_376488" align="aligncenter" width="560" caption="Gerbang Desa Wisata Sembungan (foto dindin)"][/caption]
Anda menyukai wisata alam tapi takpunya banyak waktu untuk berlibur? Datang saja ke Kawasan Dieng Wonosobo. Banyak sekali pilihan destinasi yang bisa  dijelajahi. Mulai dari pesona alam pegunungan, sunrise, eloknya telaga, sampai cantiknya candi-candi peninggalan hindu/budha,  bisa kita nikmati di sana. Cukup sehari, kita bisa melihat semuanya. Murah lagi. Anda takperlu merogoh kocek dalam-dalam.
Seperti yang saya lakukan beberapa waktu lalu bersama empat rekan  berwisata ke Dieng. Rute yang kami tempuh  cukup simpel ; bermalam  di Desa Wisata  Sembungan, Puncak Sikunir,  Kompleks Candi Arjuna, Kawah Sikidang, Telaga Warna, Telaga Pengilon, dan berakhir di Telaga Menjer.
Bagi Anda yang tinggal di luar kota, sebaiknya jadwalkan perjalanan tiba di Wonosobo pada malam hari. Sampai di Kota Wonosobo carilah petunjuk arah menuju Dieng. Jarak antara Kota Wonosobo ke Dieng kurang lebih 25  km dan dapat ditempuh dalam waktu satu jam. Hat-hati menuju ke sana. Jalannya sempit dan berkelok-kelok. Takperlu dalam-dalam  menginjak pedal gas, nikmati saja perjalanannya.
[caption id="attachment_376489" align="aligncenter" width="600" caption="Pemandangan indah, udara seger, damai di Puncak Sikunir (foto dindin)"]
Takperlu bingung jika sudah sampai di Dieng. Memang banyak  yang menawarkan  homestay atau penginapan. Namun, saya sarankan sebaiknya Anda mencari  penginapan     di Desa Sembungan. Jaraknya sekitar  6 km dari pertigaan  Dieng. Desa Sembungan adalah Desa Wisata yang dikelola secara mandiri oleh masyarakat. Desa ini sangat menarik   karena berada di ketinggian 2.306 mdpl. Konon desa ini merupakan desa tertinggi di Jawa. Siapkan jaket tebal atau minimal sarunglah, karena udara  di sini mencapai 10-18 derajat celcius
Bagi Anda yang baru kali pertama ke Dieng, perjalanan ke Desa Sembungan sedikit terasa mencekam. Sepi, gelap, takbanyak lampu penerang. Jangan takut jika melihat pipa-pipa tua sebesar ular phyton, asap putih yang membumbung di kegelapan malam. Itulah salah satu kekayaan panas bumi Dieng yang dimanfaatkan menjadi PLTU Geotermal.
[caption id="attachment_376490" align="aligncenter" width="500" caption="Trek pendakian yang extrem (foto dindin)"]
Sampai di pintu masuk Desa Sembungan Anda akan diminta membayar retribusi. Per kepala  hanya Rp. 5.000. Di sekitar pos loket, banyak orang menawarkan jasa mencarikan homestay. Anda bisa memilih  mulai harga Rp. 75.000 sampai Rp. 300.000/malam.
Saat itu kami menginap di homestay dekat pos retribusi. Saya lupa pemiliknya, namun orangnya sangat ramah dan hangat. Ia banyak bercerita tentang Desa Sembungan yang kini semakin dikenal masyarakat. Sejurus kemudian kami beristirahat berselimut mimpi esok pagi menikmati sunrise di puncak Sikunir.
[caption id="attachment_376491" align="aligncenter" width="560" caption="Menikmati teh hangat dan kentang goreng khas Wonosobo (foto dindin)"]
Puncak Sikunir hanya berjarak sekitar 1 km dari tempat kami menginap. Sikunir adalah sebuah bukit yang kini ramai dikunjungi travelller untuk menikmati sunrise. Pkl 04.00 jalananan mulai ramai. Kami berlima pun ikut larut dalam keramaian itu, beriringan, menyusuri jalan menuju pos pendakian.
Jalur  pendakian sudah dipenuhi banyak orang. Kebanyakan rombongan anak-anak muda   beranggota  5 sampai 10 orang. Kami muali mendaki. Trek pendakian gelap gulita, tanpa penerangan.  Berhati-hatilah kabut kadang mendadak   turun membuat jarak pandang  terbatas. Maka, siapkan senter atau alat penerang lain.
[caption id="attachment_376492" align="aligncenter" width="560" caption="Ngaso dulu di Komplek Candi Arjuna (foto dindin)"]
Butuh 30-45 menit untuk menaklukkan puncak setinggi 800 meter itu. Pukul 05.00 dengan nafas yang tersisa kami akhirnya bisa    mencapai  ke puncak Sikunir. Sungguh, perjuangan kami terbayar oleh keindahan alam yang terhampar di depan mata. Sejauh mata memandang hanya ada bentangan lembah nan mahaluas. Di kejauhan terlihat Gunung Sindoro yang berdiri kokoh.  Sayang cuaca takbegitu bagus. Jika cuaca cerah  Gunung Sindoro, Sumbing, Merbabu, Merapi dan Ungaran akan terlihat jelas di sela mega-mega.
[caption id="attachment_376493" align="aligncenter" width="560" caption="Melompat dari kawah Sikidang (foto dindin)"]
Puas menikmat Puncak Sikunir, kami turun menyusuri trek pendakian. Menikmati teh hangat, mendoan , dan kentang goreng khas Wonosobo. Beberapa jurus kemudian kami menuju homestay untuk berpamitan dan bergegas menimati keindahan alam Dieng lainnya.
Komplek Candi Arjuna, Kawah Si Kidang, Telaga Warna, Telaga Pengilon adalah keindahan berikutnya yang kami kunjungi. Tidak usah khawatir, jaraknya berdekatan hanya dua tiga pelemparan batu saja antar satu dengan lainnya. Perjalanan kami berakhir     di Telaga Menjer. Kalau yang terakhir ini tempatnya cukup jauh dari lokasi sebelumnya. Bisa jadi 15-20 kilometer.
[caption id="attachment_376494" align="aligncenter" width="560" caption="Eloknya telaga warna (foto dindin)"]
Pukul 16.00 kami meninggalkan Dieng. Di sepanjang jalan Dieng Wonosobo, kami mampir membeli oleh-oleh khas Wonosobo Manisan Carica. Rasanya segar dan menyehatkan. Pepaya gunung ini dipercaya memiliki kandungan serat yang tinggi dan kaya Vitamin A, B Complek, C, dan E yang bagus untuk pencernaan, mata, dan kulit. So, dimana lagi kita bisa menikmati surga wisata alam lengkap nan murah kalau bukan di Dieng. Yuk ke sana. (Muslihudin el Hasanudin)
[caption id="attachment_376495" align="aligncenter" width="560" caption="Dan berakhir di Telaga Menjer (foto dindin)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H