Sore tadi kami bersama teman-teman Rumah Bahasa belajar Toefel di Taman Rinjadi Kota Selong.Â
Semua peserta Rumah bahasa berasal dari peserta reguler, terkecuali kami berdua yang non reguler. Â Dari seluruh peserta reguler ada yang masih menempuh bangku perkuliahan dan ada juga yang baru lulus kuliah S1. Terkecuali kami berdua yang sudah mengajar.Â
Diantara peserta yang mengikuti pelatihan Toefel saya tertua diantara mereka. Walupun usia dibilang jauh lebih dewasa namun serasa setara ketika bersama.Â
Belajar tak memandang usia yang terpenting ilmunya.Â
Pelatihan hari ini cukup meras puas walaupun tak semaksimal yang ku harapkan. Memang belajar Toefel itu mudah bagi orang yang sudah terbiasa namun bagiku itu sangat sulit karena merasa baru mulai belajar lagi setelah 12 tahun lamanya tak pernah belajar bahasa Inggris. Semenjak lulus dari SMA dulu.Â
Memang pembelajaran Bahasa Inggeris tak jauh beda dengan Bahasa Indonesia namun yang menjadi peninggi nya adalah di Bahasa asingnya. Karena kosa kata yang ku miliki masih terbilang cukup minim karena kurang menggeluti dunianya.Â
Walaupun dimasa perkuliahan ada pelajaran Bahasa Inggris namun itu hanya dasar pengenalan saja bagiku. Karena dimasa perkuliaha aku mengambil jurusan Bahasa Indonesia disebabkan aku kurang berminat memperdalam Bahasa orang lain.Â
Hari ini aku mulai mengenal dunia Baru mempelajari pelajaran baru yang dinamakan Toefl.Â
Toefl merupakan salah satu tes uji Bahasa Inggeris yang paling di kenal di Indonesia.Â
Toefl ( Test Of English As a Foreigen Language) adalah tes Proficianly yang digunakan untuk melihat tingkat kemampuan Bahasa Inggeris seorang tanpa dikaitkan secara langsung dengan proses belajar mengajar.Â
Hari ini merupakan minggu ketiga pelatihan toefl yang kami ikuti sehingga di minggu ke tiga ini kami dejejali dengan banyak soal latihan supaya bisa menempuh skor yang diinginkan.Â
Namun apalah daya hasil ku belum juga bisa memuaskan dikarenakan banyaknya kesibukan yang kuikuti selain mengikuti pelatihan toefl. Sehingga tidak mempunyai cukup waktu untuk belajar. Walaupun sudah banyak trik cara jitu menjawab toefl yang diajarkan tutor.Â
Selain pelatihan toefl aku kebetulan mengikuti pelatihan goggle master trainer yang diadakan oleh Kemendikbud  yang bekerja sama dengan Refo coach selama satu bulan belakangan ini. Yang setiap minggunya harus mengirim tugas melalui Classroom.Â
Selain itu terbentur juga dengan kegiatan Penilaian Akhir Tahun yang dari seminggu yang lalu sudah menyiapkan soal ujian melalui goggle form dan sekarang masih sibuk dengan pembuatan nilai E-rapot  untuk delapan kelas.Â
Jadi harus pinter-pinter mengatur waktu supaya semua bisa terselesaikan dengan baik walaupun harus belajar secara tertatih-tatih di selingi kesibukan sebagai seorang ibu dari dua orang anak yang selalu menanti kehadirannya di rumah. Menunggu canda tawa dan masakan lezat dari seorang ibu.Â
Tak pernah pantang menyerah walau banyak pekerjaan yang dilalui. Semuanya dilalui dengan penuh ikhlas dan kesabaran berkat dorongan dari suami yang sangat penyayang dan sangat mengerti dengan keadaan istrinya.Â
Suport yang sangat luar biasa diberikan sehingga aku selalu kuat menjalani tugas-tugasku walau banyak tantangan yang harus di hadapi.Â
Dari link chenel youtube yang dikirimi totor aku begitu cepat memahaminya namun ketika berhadapan dengan soal toeflnya nuansa menjadi berbeda.Â
Halaman kertas yang kubaca tak mampu kupahami struktur penulisan kalimatnya. Karena detik - detik waktu begitu cepat berlalu dengan sedikit pemahaman yang ku miliki.Â
Walau hasil belum memuaskan namun aku bangga dengan hasil tes. karena itu jerih payah belajar sambil mengajar. Dibandingkan dengan hasil adik-adik peserta lainya yang bagus karena memang itu sudah besic mereka.Â
Namun harus tetap belajar berusaha untuk bisa meningkatkan skor yang maksimal.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H