Mohon tunggu...
Muslihatun Pandu
Muslihatun Pandu Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru di SMPIT Darul Muhsin NWDI Tanjung dan di SMPN 2 Labuhan Haji, Penulis buku antalogi, Guru blogger, Guru penggerak dan Guru pegiat literasi. Bergabung di komunitas KGBN LOMBOK TIMUR, Komunitas PPMN(Perkumpulan Penulis Motivator Nasional) Komunitas Gebrakan Motivator Literasi Digital (KGLMD)

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mengapa Harus ke Jakarta

23 Mei 2022   20:45 Diperbarui: 23 Mei 2022   21:22 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengapa harus ke Jakarta? Inilah pertanyaan dari gerup PPMN. Tantangan menulis artikel dari PPMN (Perkumpulan Penulis Motivator Nasional) untuk menjadi peserta diklat google master triner dan dilantik menjadi Pengurus Perkumpulan Penulis Motivator Nasional. 

Menulis artikel tentang mengapa harus ke Jakarta merupakan motivasi terbesar bagi saya untuk terus belajar dan belajar mencari ilmu baru, teman baru, grup baru supaya banyak teman saling mengunjungi untuk selalu bersilaturrahmi. "Banyak teman banyak keluarga banyak saudara", itulah kenangan perkataan dari kakek Ku dahulu. 

Setiap Kami kumpul bersama keluarga hal itu selalu terucap di setiap mengawali perkataanya supaya Kami selalu akur saling bersilaturrahmi dalam ajaran Islam untuk mempererat tali persaudaraan. 

Maka karena itulah aku berusaha untuk sering-sering bersilaturrahmi terutama melalui media sosial. Walau tak mampu berjabat tangan. 

Mengenal hal baru merupakan pembelajaran terbaik bagi Ku, terutama kali ini banyak tantangan menulis yang Ku ikuti. Mulai mencoba menjadi Kurator Buku antalogi Aku dan Keluargaku, penulis di Kompasiana, penulis di blog Pribadi, dan sekarang mendapat tantangan di PPMN membuat artikel mengapa harus ke Jakarta? Belum lagi tugas sekolah yang harus segera diselesaikan karena ujian semester sudah dekat. 

Diminta harus segera mengumpulkan soal semester akhir pengumpulan hari Rabu lusa. Dan belum lagi saat ini sedang mengikuti pelatihan Toefl untuk syarat mengikuti S2. Sungguh kesibukan yang luar biasa. 

Tiada hari tanpa bekerja dan belajar termasuk lagi mengurus kehidupan berumah tangga. Mengurus dua Orang Anak yang pertama kelas 2 SD dan yang ke tiga baru berumuran 2 tahun 7 bulan anak yang ke dua meninggal waktu gempa Lombok tahun 2018 silam. 

Menjadi tragedi terbesar bagi saya ketika harus merasakan kehilangan di saat-saat genting nya suasana dunia. Hal ini menjadi pelajaran terbaik juga bagi Ku supaya bisa menjaga keluarga dengan baik. Termasuk mengurus anak-anak Ku supaya tumbuh menjadi Anak Soleh yang berbakti kepada kedua Orang tuanya dan tentunya menjadi Orang yang sukses kelak. 

Karena hal itulah yang membangkitkan semangatku untuk terus belajar demi meraih kesuksesan. Termasuk mengikuti kegiatan ke Jakarta.  Mengikuti pelatihan itu akan memotivasi diriku dan banyak orang untuk selalu belajar walu banyak tantangan yang dihadapi namun tetap tegar menerima kenyataan dengan penuh kesabaran untuk meniti karir yang lebih baik lagi dan membawa manfaat dan kesuksesan untuk banyak orang. 

Kepergian ku ke Jakarta merupakan impian terbesarku untuk bisa meniti karir menjadi lebih baik lagi karena dengan belajar ke luar Daerah banyak orang beranggapan bahwa kita sangat luar biasa. Dan mempunyai banyak pengalaman karena banyak ilmu baru yang akan kita pelajari selain itu bisa bertemu teman baru dari seluruh penjuru nusantara saling bersilaturrahmi memperkuat tali persaudaraan. 

Untuk itulah walau pertemuan ke Jakarta ini dengan biaya sendiri bagi Ku tak masalah karena belajar itu butuh pengorbanan. Sebuah pengorbanan pasti akan mendapatkan balasan sesuai keikhlasan yang dilakukan. Perbuatan baik pasti akan menghasilkan yang baik. Itulah telah ku untuk selalu belajar dan belajar. 

Belajalah, selagi hayat masih dikandung badan. Seperti itulah pepatah mengatakan. Jadi belajarlah selagi masih muda sebelum datang masa tua. 

#Salam literasi

#PPMN Lombok Timur

#Pegiat literasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun