Acara nyongkolan yang ditakuti banyak orang sekarang sudah mulai terlihat lagi. Acara nyongkolan yang begitu ramai karena ini yang pertama kalinya dilakukan di Desa Kami setelah sekian lama pakum akibad Covid.Â
Acara nyongkolan hari ini diiringi dengan tiga barungan, ada dua barungan Kecimol/Cilokak, dan satu barungan Gendang Belek/Gamelan.
Banyak masyarakt yang mengiringi  karena antusiasnya melihat tiga barungan grup Kecimol dan Gendang Belek bertabuhan bersuka cita, semua masyarakat geger mendengar suara tabuhan itu. Sampai gang di Depan Rumah Ku dipadatai masyarakat sekitar.Â
Walau demikian masyarakat tetap menjaga jarak mematuhi protokol kesehatan. Banyak polmas dan mabinsa yang mengiringi supaya tidak terjadi keributan. Karena biasanya kalau tidak ada petugas keamanan para pemuda biasa melakukan keributan di tengah keramaian iringan pengantin berjogetan di tengah jalan.Â
Kejadian yang tak diinginkan pun terjadi setelah pengantin nyampai di halaman Rumahnya. Para pemuda berjoget ria sehingga menimbulkan keributan. Adu mulut antara pemuda yang berjoget saling bersahutan sehingga amukan massa pun terjadi. Akhirnya tabuhan gendang dan Kecimol dihentikan saat itu jua. Semua masyarakat bubar. Pengantin pun segera bersalaman bersama Orang Tua dan Keluarga lainnya, bergegas segera pulang ke Rumah Suaminya.Â
Cerita hari ini
#Salam Literasi
#Guru bloger dan pegiat literaai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H