Lembaga ini juga menerbitkan publikasi La Decade Egyptienne dan sebuah majalah La Courrie d' Egypte, sehingga rakyat Mesir mengenal percetakan dan majalah serta surat kabar. Ekspedisi Napoleon, walaupun singkat dapat membuka mata dunia Islam, menyadarkan kekurangannya dan mulai berpikir untuk mengembalikan citra keunggulannya, yaitu kejayaan Islam pada masa klasik. Maka, dari sana lahirlah masa modernisasi dalam Islam.
Maulana Syaikh Abul Madrisi Walmasjidi Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid [Syaikh Zainuddin] ketika menjelaskan tentang rahasia dan fungsi basmalah mengatakan bahwa membaca basmalah itu adalah cara meminta izin kepada Allah. Betapapun juga semua yang ada di jagat raya ini adalah milik-Nya. Oleh karena itu, ketika kita memulai suatu aktivitas, perlu meminta izin terlebih dahulu kepada yang memiliki. Dan kepada Allah, permintaan izin-Nya itu berbentuk bacaan basmalah.
Dan "bismillhirrahmnirrahm" bacaan kita bila akan memulai berbuat dan melaksanakan sesuatu. Apabila di tengah-tengah kita ingat bahwa kita lupa membacanya, maka segeralah membaca "bismillhi awwaluhu wa khiruhu", dan mengakhirinya dengan bacaan "hamdalah".
Karena basmalah termasuk salah satu dari ayat al-Qurn, maka untuk menghindari terbuang-buangnya tulisan tersebut setelah tidak dipakai lagi, maka perlu cara lain untuk menuliskannya. Seperti dalam penulisan surat undangan, banyak kita dapati tulisan Arab tentang basmalah lengkap, namun setelah tidak terpakai lantas dibuang ke tong sampah. Â
Maka untuk menghindari tindakan semberono seperti tersebut, sebaiknya penulisan basmalah dengan naskah bahasa Arab cukup dengan  "Bismillhi Wabihamdihi". Agar terhindar dari pembuangan ayat al-Qur'an sengaja atau tidak. Demikian fatwa Maulna Syaikh TGKHM Zainuddin Abdul Madjid.
Adapun ketika kita memulai makan, berpidato, menulis, belajar, bertani, ke pasar, dan lain sebagainya, atau memulai pekerjaan mubah lainnya, agar mendapatkan berkah dan pahala mesti  memulainya dengan bacaan secara penuh yaitu dengan lafazh "Bismillah al-Rahman al-Rahim." Dengan nama Allah Yang Mahaluas dan kekal belas kasih-Nya kepada orang mukmin lagi Maha Penyayang kepada semua makhluk-Nya.
Diciptakan virus korona yang melanda dunia adalah berkat kasih sayang Tuhan kepada semua makhluk. Salah satu alasannya manusia dimuliakan supaya berpikir lapang dan luas menghadapi cobaan. Â Sebab Tuhan telah merancangnya dengan sempurna. Semua ciptaan Tuhan tiada yang cacat sedikit pun.
Berkat rahman dan rahim-Nya. Virus Korona adalah makhluk ciptaan Tuhan untuk mempersatukan. Menyadarkan manusia akan kelemahan dirinya sebagai makhluk. Manusia  diminta diam di dalam rumah sejenak, sementara waktu. Tuhan memiliki rencana indah untuk itu. Sembari memberikan waktu kepada bumi untuk pemulihan. Lihat New York yang lengang, Jakarta yang riuh menjadi hening, bahkan Ka'bah pun menjadi hening. Berkat rahman dan rahim Tuhan. Wallhu a'lam.*
Sumber:
Departemen Agama RI, al-Qurn dan Tafsirnya Jilid 1, (Jakarta, Depag RI, 2009), 12.
A.Yusuf Ali, The Holy Qurn, (St. Brentwood, Maryland, Amana Corp, 1983), 14)