Berita baru dan aktual harus cepat disajikan kepada publik. Dengan demikian tugas wartawan pers dapat terlaksana semestinya. Dan bagi publik pembaca akan memuji aktualitas serta akurat berita yang disajikan.
Dengan secuil pengalaman, noltalgia ini penuh arti. Hiruk pikuk media daring saat ini seolah-olah menafikan keberadaan pers mahasiswa. Pers mahasiswa seakan-akan terlupakan dengan munculnya berbagai media online. Padahal sama saja medsos dengan media massa jika diviralkan. Sama saja pers kampus, media massa, surat kabar, dengan medsos sekaligus menjadi media daring online yang viral dalam jaringan internet.
Di lingkungan kampus akademik tidak bisa lepas dari kegiatan riset dan publikasi ilmiah. Garis-garis dari tri dharma perguruan tinggi menjadi pecutan bagi para akademisi untuk terus berkontribusi kepada masyarakat yaitu dengan riset dan mempublikasikannya sebagai penyampai ide dan solusi atas berbagai masalah.Â
Gelar yang didapatkan dari kampus tidak berarti tanda menjadi selesainya mahasiswa dalam dunia akademik, tapi gelar adalah tanggung jawab moral yang diemban serta menjadi penanda bagi para akademisi untuk terus berkontribusi bagi masyarakat. Tapi quo vadis pers mahasiswa kini?*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H