Mohon tunggu...
Muslih
Muslih Mohon Tunggu... Guru - Guru pada MTs Negeri Lamandau Kalimantan Tengah

Guru yang masih belajar memperbaiki diri dan musafir yang sedang mengumpulkan bekal untuk perjalanan panjang ini sangat suka olahraga Volly dan badminton (sebagai penonton), juga sangat suka konten tentang pendidikan, pengembangan diri dan karakter serta hiburan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gugur

19 Juni 2023   17:26 Diperbarui: 19 Juni 2023   17:33 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Daun kering gugur memeluk bumi

Kala bisik angin menyentuh ranting rapuhnya

Jejaknya hilang mengendap lapuk

Menjadi santapan cacing tanah

Siklus hidup terus berganti

Roda kehidupan berputar menemui takdirnya

Masa berganti dan menua

Berguguran tertimbun menjadi kenangan

Raga merapuh tergerus kala

Menjadi puing-puing teka teki

Yang teramat sulit untuk dipecahkan

Walau darma membalur seluruh usia

Ke mana jiwa akan berlabuh

Semua masih menjadi misteri

Hanya karena cinta dan kasih-Nya

Ampunan yang dirindu sukma memayungi diri

Lamandau,  19062023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun