Mohon tunggu...
Muslih
Muslih Mohon Tunggu... Guru - Guru pada MTs Negeri Lamandau Kalimantan Tengah

Guru yang masih belajar memperbaiki diri dan musafir yang sedang mengumpulkan bekal untuk perjalanan panjang ini sangat suka olahraga Volly dan badminton (sebagai penonton), juga sangat suka konten tentang pendidikan, pengembangan diri dan karakter serta hiburan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan (1)

28 Mei 2023   08:15 Diperbarui: 28 Mei 2023   08:18 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengarlah senandung hujan

Kala rinainya jatuh tertatih

Membasuh bumi yang layu merana

Membelai sejuk raga yang kerontang

Dengarlah tasbih daun dan ranting

Kala tetes hujan mengaliri rongga

Dengarlah kidung merdu semesta raya

Melodi indah penenang kalbu

Wahai jiwa-jiwa yang lena

Cukupkan keluh dan ratap

Ketika hari tak seindah harap

Ketika ingin tak terwujud nyata

Dengarlah kidung itu dengan hati yang putih

Rasakan syahdunya merasuk nadi

Resapi tetes renungi maknanya

Ada keindahan yang ingin diceritakannya

Biarkan hujan bersenandung lirih

Membangkitkan kenangan dan menghalau resah

Biarkan hujan meliuk dan menari riang

Karena makhluk yang lain  mendambanya juga

Lamandau, 28052023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun