Saya bersyukur luar biasa, terpilih menjadi salah satu peserta Digital Acces Program (DAP) 2024. Sepanjang awal tahun, link berbagai pelatihan, saya selalu gugur di persyaratan awal pendaftaran. Umur sudah ketua-an. Tahun depan, saya genap setengah abad. Sebagai pembelajar, kesempatan mendapatkan ilmu digital baru, tentu selalu sesuai dengan kebutuhan saya. Manalagi, di sekitar 15 tahun terakhir, berkarya melalui konten-konten digital telah menjadi rutinitas keseharian saya. Alasan utama, rasa syukur luar biasa, terpilih di antara 800 lebih peserta awal yang mendaftar melalui form yang tersebar di sekitar bulan Juli lalu.
Akhir Agustus, penyaringan 500 peserta dilakukan melalui chat WA. Salah satu kesiapan yang dituntut, mengikuti dengan baik keseluruhan rangkaian program. Tentu saja segera saya sanggupi. Ternyata, rangkaian awal, berupa pembelajaran online melalui modul-modul, berlangsung 4 pekan penuh. Setelahnya, peserta terpilih dikurasi lagi, untuk mengikuti fasilitasi offline selama sepekan di ibukota NTB, kota Mataram. Wah, saya semakin bersemangat. Ilmu-ilmu digital yang akan saya peroleh pasti akan super serius.
Penyelenggara event ini, Berdaya Bareng, yang merupakan bagian dari Setara Berdaya Grup (SBG). DAP 2024 meliputi area 3 provinsi, mulai dari NTB, NTT dan Sulawesi Tengah. Total pendaftar online 800 lebih, disaring ulang menjadi 500. Peserta 500 ini melalui juga pelatihan online sebulan penuh, lalu tersaring dan menyisakan 100 peserta. 100 peserta ini kemudian akan mengikuti Digital Community Bootcamp offline selama sepekan, di masing-masing ibukota provinsi. Sungguh lega, saya satu di antara sekitar 100 peserta tersebut dan resmi menjadi salah seorang tim fasilitator Berdaya Bareng.Â
"Teman-teman, saya nyatakan telah sah sebagai Fasilitator Berdaya Bareng dan telah boleh menyelanggarakan event-event yang sesuai visi serta misi Setara Berdaya Grup, " demikian, kutipan Pratiwi Hamdhana AM, Co Founder SBG.
Pelatihan Online Sebulan Penuh
Total 9 modul dipelajari online selama 4 pekan. Tema -tema, lalu dikhususkan pada, seperti:
a. Literasi Digital, yang diperkhusus lagi ke dua modul berbeda. Di sub bagian sama, 'Kekerasan Gender Berbasis Online' (KGBO), saya mendapatkan contoh-contoh kasus KGBO melalui konten video, Â serta modul berisi undang-undang terkait, juga cara-cara menyikapi KGBO.
b. Literasi Digital, terbagi juga ke dua modul rincian. Â Yakni, uraian tentang Era Digital, Kemampuan Digital (Skills), Â Etika dan Budaya Digital, Keamanan Digital, serta Perlindungan Data Pribadi.
c. Literasi Digital, diperinci ke modul-modul lebih spesifik. Misal, 500 peserta yang terpecah ke dalam kelompok-kelompok kecil grup WA, praktik membuat eKatalog produk usaha. Ada pula yang memilih membuat video portofolio, sesuai Jenama Perseorangan yang ingin dibangun dan dibentuk. Untuk ini, peserta bisa mengakses tiga modul berbeda.
d. Literasi Keuangan, di pekan terakhir, terdapat dua modul untuk bagian ini. Dasar-Dasar Keuangan dan Teknologi Finansial, juga Manajemen Keuangan Pribadi dan Bisnis.