Sungguh iri menyimak lini masa, di mana sebagian daerah di pulau Jawa akhirnya tersiram hujan. Di Lombok sendiri, hujan masih langka. Setelah sempat didera suhu super dingin di sebagian bulan Juli atau Agustus lalu, dua pekan pertama September ini sungguh panas.
Jika selama Juli dan Agustus, -- tak masalah keluar di jam berapa pun, keluar di atas pukul 11 selama September, sangat enggan. Rekor pribadi saya, pernah harus bersabar selama tiga bulan untuk menetralkan warna kulit yang gosong kembali ke warna asal.Â
Padahal sudah menggunakan semua cara perawatan. Scrubbing, peeling, pelembab sepanjang waktu, bahkan sampai iseng berikan 'night cream' ke bagian kulit yang gosong tersebut. Gagal. Mungkin bisa kalau melakukan perawatan seperti kalangan artis, yang keluarkan puluhan juta sekali perawatan.
Kembali ke cuaca, ketidak-seragaman antara hujan versus cuaca kering, kerap disebut musim pancaroba. Nah, di musim ini pula, tepat jika rutinitas asupan harian merupakan makanan berkuah. Harapannya, dengan terjaganya kadar cairan tubuh, bisa lebih tangguh mengatasi cuaca tak tentu selama pancaroba ini.Â
Untuk ini, salah satu kuliner favorit saya, berasal dari Sumbawa. Nama pulau sekaligus nama dari dua kabupaten di pulau ini. Pulau Sumbawa, dengan kabupaten Sumbawa dan kabupaten Sumbawa Barat. Nama kulinernya, Singang Berai Udang. Menurut kawan-kawan saya yang asli Sumbawa, nama kuliner ini berasal dari dua bahasa suku Sumbawa.
Singang berarti 'asam' dan Berai berarti 'kuah'.
Umumnya, nama kuliner ini bergantung bahan utama yang digunakan. Kebetulan, yang sedang saya tuliskan ini, berbahan utama udang dengan kuah yang banyak. Kekhususan berikutnya, tiga jenis daun bumbu khas Sumbawa yang ditambahkan pada kuliner ini, --- Â sayangnya, seringkali hanya tersedia di dapur-dapur keluarga besar suku Sumbawa. Yakni, daun Ruku, Aru' dan Lomo'. Ketiga jenis daun ini mirip seperti kemangi, tapi bukan kemangi.Â
Saya pribadi, akhirnya hanya menambahkan daun kemangi. Sekarang, karena tinggal serumah dengan kakak ipar yang berasal dari Sumbawa, akhirnya saya bisa menambahkan daun Ruku.