Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Tiga Syarat Dasar Kuliner UMKM Anda Layak Ekspor

7 Mei 2024   10:50 Diperbarui: 7 Mei 2024   10:59 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengemasan seporsi Beberok Aik Pindang yang sederhana. Hanya gunakan plastik biasa. Dokpri

"Tiga bagian yang membantu satu produk kuliner bisa mengikat pelanggan yang loyal, pertama, tampilan awal. Salah satu istilah yang akrab untuk ini, plating atau cara penyajian.Berikutnya, tentu saja rasa. Yang terakhir dan tak kalah penting, rasa akhir. Indikatornya sederhana. Rasa yang tertinggal di anak tukak lidah kita, sering juga disebut 'After taste'. Jika produk bapak ibu sudah memenuhi tiga bagian ini, pasar eskpor sekali pun akan terbuka lebar," urai apak Suherman Widjaja. Master trainer yang berkunjung ke salah satu lokasi usaha dari peserta mentoring UMKM offline saya. Satu hari di akhir Oktober, tahun lalu.

Produk yang baru saja dicobainya, menggunakan bahan utama tepung beras ketan. Bahan tambahan lainnya, hanya santan pati kental kelapa segar dan penggenap rasa dari garam halus.


"Sebenarnya, kadang kami saling menertawai. Dua alat pencetak kue kering ini, wadah nasi yang samasekali tidak pernah kami gunakan sesuai fungsinya. Wadah nasi ini juga sudah makin jarang bisa ditemukan di pasar. Makanya jadi alat produksi kesayangan. Pernah mencoba menggunakan alat lain, hasilnya tidak secantik pakai wadah dua ini," jelas Meme Laely, sambil tersenyum lebar.


Berkat cerita itu pula, kami berkeras ingin melihat sendiri wadah nasi yang dimaksud. Saya, pak Suherman juga istri beliau. Lho lha, wadah nasi yang dimaksud, wadah plastik dengan pola saringan yang bahkan mungkin harganya di angka belasan ribu rupiah. Adonan bahan yang sudah diuleni dengan baik, diambil sejumput, digulirkan ke tutup wadah nasi ini, dan jadilah kue kering.

Salah satu kemasan Jajan Base, Zizi Online Shop. Dokpri
Salah satu kemasan Jajan Base, Zizi Online Shop. Dokpri
'Jajan Base', demikian nama salah satu produk dari banyak jenis produk UMKM Zizi Shop. 'Base' sendiri adalah nama lokal di desa Lendang Nangka untuk kata 'kerang'. Jadi, olahan kue kering tradisional khas Lombok ini memang mirip seperti kerang laut. Walau proses produksinya sendiri jauh dari penggunaan alat dan bahan yang berkaitan dengan kerang itu sendiri.


Kisah 'Jajan Base' Zizi Shop di atas, mengingatkan saya pula ke satu produk kuliner khas Lombok lainnya. Seporsi 'Beberok Aik Pindang' yang tak pernah gagal menerbitkan air liur, hanya dengan melihat fotonya saja. Sayangnya, berbeda dengan Zizi Shop yang mudah kita temukan cukup dengan melakukan pencarian secara online, kuliner satu ini masih belum 'naik kelas'.

'Beberok Aik Pindang' sejatinya sudah membuat terkenal nama kampung dimana warung-warung penjual menu ini berjejer. Desa Rempung, sama-sama di kabupaten Lombok Timur, walau cukup jauh dari desa Lendang Nangka, lokasi dari Zizi Shop di awal tulisan ini.


Seporsi menu ini berisi lengkap, mulai dari karbohidrat dari beberapa sendok makan bihun beras, segarnya potongan Kedondong, timun segar, serta nanas madu. Sedikit protein dari sebutir telur rebus, dan ekstra vitamin juga beberapa kandungan mineral. Vitamin dan mineral ini didapatkan dari kuah segar kukusan ikan tongkol serta sambal tomat. Sambal tomatnya sendiri, benar-benar berbahan minimalis. Empat sampai 10 cabe rawit merah matang, dua tomat, dan penyempurna rasa dari garam serta terasi bakar.

Pengundang selera termudah, selain dari komposisi bahan dan tampak foto plating yang tepat, harganya murah meriah. Tanpa tambahan sebutir telur rebus, seporsi Beberok Aik Pindang bisa kita dapatkan di harga lima ribu rupiah saja. Bagi saya yang sudah di fase makan sebagai penegak tulang punggung, satu porsi di harga lima ribu ini sudah mengenyangkan. Untuk yang sedang di masa pertumbuhan, tinggal minta dibuatkan porsi yang sepuluh ribu, tambah telur rebus sebutir, harganya tetap terhitung murah karena masih dua belas ribu rupiah saja. Pesanpun bisa COD, tak perlu menambahkan jasa kurir.

Pengemasan seporsi Beberok Aik Pindang yang sederhana. Hanya gunakan plastik biasa. Dokpri
Pengemasan seporsi Beberok Aik Pindang yang sederhana. Hanya gunakan plastik biasa. Dokpri
Demikianlah, Jajan Base atau pun Beberok Aik Pindang, hanya dua contoh dari banyak jenis produk kuliner khas Lombok. Baik di versi harga termurah, sampai pun jika nanti 'naik kelas' sebagai produk ekspor, tiga bagian yang disebutkan Master Trainer Suherman Widjaja di awal tulisan saya ini, tetap tak terhindarkan. Mulai dari indera mata, perasa di lidah, lalu kesan rasa terakhir di tukak (tenggorokan), bagian yang bisa mengunci loyalitas pelanggan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun