Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ramadan 2024 Tetap di Shaf Jemaah Literasi

12 Maret 2024   14:14 Diperbarui: 12 Maret 2024   14:25 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini saya sedang tidak berpuasa. Biasa, perempuan. Kebiasaan lainnya, jika sedang tidak berpuasa, tentu badan jadi lebih segar dan praktis bisa melakukan banyak hal. Sayangnya, tidak. Hampir empat pekan terakhir,saya juga sedang berjuang pulih dari vertigo. Tiga kali sudah memeriksakan diri ke puskesmas. Perawatan jalan yang lakukan sebatas tetap makan minum istirahat normal. Ekstra catatan tambahan, jangan memaksa diri, bekerja di luar rutinitas harian. 

Alhamdulillah, banyak kegiatan yang masih bisa saya ikuti. Sebagiannya istimewa. Misal, menjadi satu di antara 20 'Buku Hidup' di kegiatan 'Pelatihan Human Library'. Satu event literasi yang dilaksanakan di Lembah Hijau, Ijobalit. Lokasi yang persandingan terkenal lainnya, adalah sosok Mamiq Selamet Sahak. Peraih penghargaan Kalpataru, juga pernah hadir sebagai tamu di talkshow Kick Andy. Beliau lah founder Lembah Hijau, lokasi pelatihan. 

Maaf, jadi terditraksi dengan kisah 'Human Library'. Kembali ke target Ramadan 2024, yang tadinya saya cukup lama menimbang, akhirnya memilih mengalah saja pada target 'seadanya'. 

Beberapa yang seadanya tersebut;

Satu, berusaha memasakkan keluarga dengan menu-menu serba sehat dan menyenangkan. Sahur di pagi tadi, sudah setengah gagal. Saya tak mampu bangun. Putra saya yang sudah bisa dipercaya melaksanakan pekerjaan dapur sederhana, mau menerima pesan saya untuk memasak sendiri. Satu panci sayur daun singkong, semangkuk sambal ekstra pedas, sudah siap. Tinggal dihangatkan saja. Dua papan tempe yang tadinya hendak dijadikan tempe goreng tepung, masih meneruskan proses fermentasinya. Sampai sekarang saya menuliskan ini. Akhirnya, lauk telur dadar ekstra pedas, menjadi lauk sahur. Ah iya, ada sejumput suwir ayam, masih bisa dibeli 5 ribu rupiah di bakul sayur matang. 

Dua, ibadah harian dan khas ramadan. Putri sulung saya sudah bekerja, jauh terpisah dan lintas dua kabupaten. Saya kini jadi merasakan sendiri, trenyuh memikirkan anak yang akhirnya memulai Ramadan sendiri di perantauan. Berbeda dengan jaman saya dulu yang tanpa teknologi digital, saya dan putri saya masih bisa berkomunikasi. Memastikan ia baik-baik saja. Tetap bisa tarawih dan sahur pertama, meski sedang tetap bekerja. 

Tiga, Hari Kemenangan adalah kemenangan perasaan. Gonjang ganjing kenaikan harga, proses Pemilu dengan segala eksesnya, versus kehidupan rutin harian, menjadikan Ramadan 2024 ini ternyata ya seperti ramadan di tahun sebelumnya. Pembedanya, rasa syukur luar biasa, masih diberkahi bulan mulia, semoga dimampukan untuk melebur banyak dosa. Berikutnya, semoga kelas iman, bertingkat lebih tinggi, lalu menjadikan saya muslim yang bermanfaat jauh lebih banyak serta luas lagi dibandingkan ramadan tahun lalu. 

Firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 185:

:

Artinya, "Dan sempurnakanlah bilangan Ramadhan, dan bertakbirlah kalian kepada Allah". (QS. Al-Baqarah: 185). - Kutipan dari Web Kemenag.Go.Id


Saya masih sedang berjuang sembuh dari vertigo. Namun, saya juga harus memenuhi tanggung jawab utama. Tetap  bekerja, dengan menulis. 

Kawan-kawan Kompasianer dimanapun berada, semangat sehat selalu. Mari, di apapun tantangan topik menulis selama sebulan penuh ramadan kali ini, semoga kita sama, berada di barisan para konten kreator yang -- meski sejatinya banyak yang sebagai peluntur kesenangan personal menulis dan membaca, namun adalah juga ikhtiar bersama untuk menebar keserba-baikan. Melalui konten-konten serba positif. Insya Allah, aamiin. 

Lalu, semoga pula, ketekunan kita menjawab setiap tantangan di bentuk-bentuk konten, mulai dari teks, foto serta video, peningkah dari rendahnya angka literasi Indonesia. 

Bisa jadi kita hanya sedikit. Tapi, yang sedikit akan menjadi penambah dari angka 0,01%. Semoga segera ada data terbaru, bahwa, dunia literasi Indonesia, seharusnya memasukkan grafik kreativitas para konten kreator di banyak jenis platform. Salah satunya, Kompasiana. Telah menjadi payung dari seribu lebih pegiat literasi di berbagai bentuk. Sebagian besarnya akan aktif menulis, penuh-penuh selama bulan Ramadan. 

Sungguh menyenangkan. 

*Selong, 12 Maret 2024 - Ramadan 1st 1445H

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun