Hari ini saya sedang tidak berpuasa. Biasa, perempuan. Kebiasaan lainnya, jika sedang tidak berpuasa, tentu badan jadi lebih segar dan praktis bisa melakukan banyak hal. Sayangnya, tidak. Hampir empat pekan terakhir,saya juga sedang berjuang pulih dari vertigo. Tiga kali sudah memeriksakan diri ke puskesmas. Perawatan jalan yang lakukan sebatas tetap makan minum istirahat normal. Ekstra catatan tambahan, jangan memaksa diri, bekerja di luar rutinitas harian.Â
Alhamdulillah, banyak kegiatan yang masih bisa saya ikuti. Sebagiannya istimewa. Misal, menjadi satu di antara 20 'Buku Hidup' di kegiatan 'Pelatihan Human Library'. Satu event literasi yang dilaksanakan di Lembah Hijau, Ijobalit. Lokasi yang persandingan terkenal lainnya, adalah sosok Mamiq Selamet Sahak. Peraih penghargaan Kalpataru, juga pernah hadir sebagai tamu di talkshow Kick Andy. Beliau lah founder Lembah Hijau, lokasi pelatihan.Â
Maaf, jadi terditraksi dengan kisah 'Human Library'. Kembali ke target Ramadan 2024, yang tadinya saya cukup lama menimbang, akhirnya memilih mengalah saja pada target 'seadanya'.Â
Beberapa yang seadanya tersebut;
Satu, berusaha memasakkan keluarga dengan menu-menu serba sehat dan menyenangkan. Sahur di pagi tadi, sudah setengah gagal. Saya tak mampu bangun. Putra saya yang sudah bisa dipercaya melaksanakan pekerjaan dapur sederhana, mau menerima pesan saya untuk memasak sendiri. Satu panci sayur daun singkong, semangkuk sambal ekstra pedas, sudah siap. Tinggal dihangatkan saja. Dua papan tempe yang tadinya hendak dijadikan tempe goreng tepung, masih meneruskan proses fermentasinya. Sampai sekarang saya menuliskan ini. Akhirnya, lauk telur dadar ekstra pedas, menjadi lauk sahur. Ah iya, ada sejumput suwir ayam, masih bisa dibeli 5 ribu rupiah di bakul sayur matang.Â
Dua, ibadah harian dan khas ramadan. Putri sulung saya sudah bekerja, jauh terpisah dan lintas dua kabupaten. Saya kini jadi merasakan sendiri, trenyuh memikirkan anak yang akhirnya memulai Ramadan sendiri di perantauan. Berbeda dengan jaman saya dulu yang tanpa teknologi digital, saya dan putri saya masih bisa berkomunikasi. Memastikan ia baik-baik saja. Tetap bisa tarawih dan sahur pertama, meski sedang tetap bekerja.Â
Tiga, Hari Kemenangan adalah kemenangan perasaan. Gonjang ganjing kenaikan harga, proses Pemilu dengan segala eksesnya, versus kehidupan rutin harian, menjadikan Ramadan 2024 ini ternyata ya seperti ramadan di tahun sebelumnya. Pembedanya, rasa syukur luar biasa, masih diberkahi bulan mulia, semoga dimampukan untuk melebur banyak dosa. Berikutnya, semoga kelas iman, bertingkat lebih tinggi, lalu menjadikan saya muslim yang bermanfaat jauh lebih banyak serta luas lagi dibandingkan ramadan tahun lalu.Â
Firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 185:
:
Artinya, "Dan sempurnakanlah bilangan Ramadhan, dan bertakbirlah kalian kepada Allah". (QS. Al-Baqarah: 185). - Kutipan dari Web Kemenag.Go.Id