Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Tiga Cara Mudah Tukarkan Tiket MotoGP Mandalika Lombok

12 Oktober 2023   13:32 Diperbarui: 12 Oktober 2023   13:36 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Papan petunjuk ini juga nanti banyak tersebar. Dilihat dulu saja sebelum eksplor sirkuit. Dokpri

Lombok, NTB.  Sehari jelang MotoGP Mandalika yang memulai hari pertamanya besok Jumat (13/10, 2023) sampai dengan hari final di Minggu (15/10 2023), tiga hari ke depan. Alhamdulillah, saya masih beruntung. Justru, keberuntungan yang meningkat. Yang pertama dulu, saya mencoba tiket termurah, jenis festival. Gelang tiketnya berwarna biru. Sekarang, bisa duduk di tribun, tepatnya di Zona B dengan gelang tiket berwarna merah.

Keberuntungan yang lain, dua kali saya melakukan langsung penukaran tiket, keduanya di jam lengang antrian. Dulu, saya menukar langsung di area Parkir Timur (PT). Masih pagi. Relatif belum ada antrian. Demikian juga siang tadi, sekitar dua jam lalu. Tiket saya tukarkan di area bandara lama, Bandara Selaparang, yang lebih dikenal sebagai Bandara Rembige di kota Mataram. Antrian juga masih lengang. Saat sampai di depan loket, praktis hanya ada tiga loket yang sedang melayani penukaran. Masing-masing pun hanya ada seorang saja.

Bangunan seperti ini juga yang menjadi lokasi penukaran tiket, termasuk di area sirkuit Mandalika nanti. Dokpri
Bangunan seperti ini juga yang menjadi lokasi penukaran tiket, termasuk di area sirkuit Mandalika nanti. Dokpri

Masih di pengalaman pertama dulu, saya sempat juga melihat ketika hampir belasan loket penukaran, semuanya dipadati antrian penukaran. Jadi, dua pengalaman mulai meyakinkan saya. Menukarkan tiket saat masih pagi, atau di jam istirahat siang, relatif masih lega. Sebagai yang mudah pusing melihat keramaian, jenis kepadatan antrian menukarkan tiket juga cukup membuat 'gerah'. Skuy, dicontek ya tips a la saya ini.

Sudah nggak sabar juga? Nih, langsung saya bagikan contekan cara menukarkan tiket yang sudah dibeli, menjadi gelang. Penanda kita bebas masuk area sirkuit, duduk manis di tribun penonton sesuai zona tiket kita. Lalu, nggggg, langsung kita ikutan ngegas seperti para pembalap MotoGP. Lokasi penukaran tiket umumnya sama. Saya sendiri, karena teman membeli tiket di salah satu penjual tiket yang mudah diakses melalui apps atau web, lokasi penukaran sudah dicantumkan di informasi tiket. Saya sendiri, kebetulan sedang ada kegiatan di kota Mataram, akhirnya memilih menukarkan ke Bandara Selaparang. Bandara lama yang lebih dikenal sebagai Bandara Rembige. 

Dimana pintu masuknya? Gerbang yang dulunya hanya diakses oleh deretan VIP atau VVIP, saat ini justru menjadi pintu gerbang utama untuk masuk Bandara Selaparang. Posisinya persis di dekat bundaran Rembige. Hati-hati ya, arus lalin di bundaran ini padat. Waspada dengan kendaraan yang melintas dari arah sekitarmu.

Lurus ke area landing pesawat, bangunan sementara yang khusus dibangun untuk loket-loket penukaran tiket berada di sisi kiri. Jangan salah fokus ya. Deretan perbukitan di sisi utara bandara, cakep. Fokus dulu tukarkan tiketnya ya. Mumpung antriannya tidak padat. Deretan loket sudah standby dengan petugasnya masing-masing. Rezeki saya, dibantu Nyoman. Saya meminta izin dulu saat hendak mem-videokan atau memotret aktivitasnya menukarkan tiket saya. Apa saja syarat penukaran tiket?

Papan petunjuk ini juga nanti banyak tersebar. Dilihat dulu saja sebelum eksplor sirkuit. Dokpri
Papan petunjuk ini juga nanti banyak tersebar. Dilihat dulu saja sebelum eksplor sirkuit. Dokpri

Pertama, bukti kepemilikan tiket. Boleh di print atau bisa juga menunjukkan softfile.

Nyoman, petugas loket yang membantu saya, juga sigap menawarkan mengirim softfile panduan area sirkuit. Dokpri
Nyoman, petugas loket yang membantu saya, juga sigap menawarkan mengirim softfile panduan area sirkuit. Dokpri

Kedua, tunjukkan ID sah kamu. Saya dimintai eKTP. Eh, pas proses menukar ini, kebetulan di loket sebelah saya, ada yang menukarkan dengan nama berbeda. Tanpa bermaksud nguping, terdengar oleh saya pernyataan petugas loket. "Bapak, jika namanya berbeda, bapak harus membawa Surat Kuasa yang menyatakan bapak ingin menukarkan tiket orang tersebut".

Nah, karena cuma menguping ndak sengaja, saya tidak tahu juga update kondisi bapak tersebut. Semoga sama berhasilnya dengan saya, bisa menukarkan tiket dan besok sudah siap langsung menonton.

Putri sulung saya, satu dari koleksi sunsetnya di pantai Mandalika. Dokpri
Putri sulung saya, satu dari koleksi sunsetnya di pantai Mandalika. Dokpri

Ketiga, print out 4 tiket saya dikembalikan, tapi juga dengan 4 gelang tiket berwarna merah. Iya, tiket yang saya tukarkan untuk Zona B. Kalau pengalaman pertama dulu, gelang tiket saya berwarna biru. Warna biru ini sama sekali tidak boleh masuk area tribun. Area 'duduk'nya paling 'luas', karena bebas berjalan ke sana kemari. Sedihnya cuma satu. Menontonnya dari balik pagar kawat pembatas area balap.

Kalau ini, satu dari ratusan sunrise di pantai Labuhan Haji, kampung halaman saya, di kota Selong - Lombok Timur. Dokpri
Kalau ini, satu dari ratusan sunrise di pantai Labuhan Haji, kampung halaman saya, di kota Selong - Lombok Timur. Dokpri

Selesai. Cukup tiga langkah itu saja untuk menukarkan tiket MotoGP Mandalika Anda. Selamat menonton ya. Tolong sapa saya kalau kita ketemu. Gimana caranya tau? Outfit saya tersering adalah warna biru atau ungu. Sapa ya kalau misalnya ketemu ibu-ibu yang nenteng banyak gadget, ada outfit warna biru atau ungu, kemungkinan besar itu saya. Sampai jumpa!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun