Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Minim Elegansi, Kue Favorit Lebaran Lombok Tergerus Gengsi

21 April 2023   04:52 Diperbarui: 21 April 2023   04:57 1254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yang ada unsur coklat atau dark-choco,  biasanya suka saya kekep sendiri. Cred. Grid Health

Tentu butuh riset atau survey lebih khusus,  untuk benar-benar bisa menyatakan tergerusnya posisi kue-kue kering lebaran di Lombok dari meja tamu. Namun,  survey sederhana bisa dipraktikkan. Silaturahmi random ke-10 rumah teman beda jaman,  misal, mulai dari teman SD sampai teman kerja.  Judul yang saya pilih,  relatif bisa menggambarkan kondisi jaman now. 

Keluarga besar saya pribadi,  mulai bisa terhitung jari,  yang sungguh menjaga tradisi. Wah,  kalimatnya berima 'i'.  Tapi iya, begitulah yang benar terjadi. Keseruan membuat bulatan-bulatan kecil merata dari kue Keciput sudah sangat jarang. Juga kesabaran mengajarkan, cara meliukkan satu cetakan Jaje Tarek,  agar tampak seragam. Tidak tipis,  tidak tebal. Pas. Digoreng di minyak dengan tingkat panas yang terjaga,  dua kilo Jaje Tarik bisa awet sampai berbulan-bulan jika disimpan dengan baik. 

Keciput dan Jaje Tarek, keduanya bisa diolah dari tepung beras atau beras ketan. Semakin baik kualitas berasnya,  semakin lezat pula setiap kriuk dari kunyahan. Keciput,  masih pula diselimuti wijen, berbeda dengan Jaje Tarek yang serba minimalis. Bahan tambahan selain tepung,  santan pati dari kelapa terbaik,  sedikit garam,  dan kesabaran serta ketelatenan menguleni perpaduan bahan,  sampai siap dibulatkan (keciput) atau ditipiskan (Jaje Tarek) . 

Jaje Tarek,  crunchy,  cryspi, bahan minimalis,  less sugar. Cred. IDN Times NTB
Jaje Tarek,  crunchy,  cryspi, bahan minimalis,  less sugar. Cred. IDN Times NTB

Dua proses yang pernah saya lakukan sendiri,  baik bersama dua almarhumah nenek,  juga Mamak (ibu).  Wah,  gara-gara menuliskan ini, mungkin sebaiknya saya juga perlu 'mewariskan' kenangan khusus ini kepada anak-anak saya. 

Menurut saya,  pemilihan jenis kue favorit lebaran yang terhidang,  pengaruh subjektivitas dan FOMO dari batas kepatutan umum di lingkungan terdekat. Begini alasannya; 

Pengaruh Subjektivitas

Di keluarga Indonesia yang sedang di posisi lebih sering berkunjung ke luar,  baik karena pasangan paling muda,  paling bungsu,  paling si serba ndak berpunya,  paling si gak enakeun (), koleksi kue lebih ke sekadar berjaga-jaga saja. Kepantasan,  biar meja ruang tamu tidak kosong. 

Akhirnya,  terbeli set kue lebaran yang sedang tren.  Umumnya,  paling minimalis bisa terdiri dari 4 toples berbeda. Nastar,  semprit kembang atau ulat,  kacang asin dan Putri Salju. Empat nama contoh jenis kue atau cemilan, bisa berubah tergantung ketersedian paket. 

Yang ada unsur coklat atau dark-choco,  biasanya suka saya kekep sendiri. Cred. Grid Health
Yang ada unsur coklat atau dark-choco,  biasanya suka saya kekep sendiri. Cred. Grid Health

Beda hal dengan keluarga yang justru menerima kunjungan. Mulai dari meja di teras,  ruang tamu,  ruang keluarga,  teras belakang,  bahkan sampai ke dapur,  plating koleksi kue lebaran tersedia lengkap. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun