Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Outfit Lebaran: Sarimbit Magenta, Thrift atau Seadanya?

18 April 2023   18:24 Diperbarui: 18 April 2023   18:34 829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adduuhhh,  pakai outfit lebaran yang gimana ntar nih?  - Putri sulung saya,  latar pantai Telawas Lombok. Dokpri

Ada yang ikutan pusing dan mulai melamun,  terus overthinking gara-gara outfit lebaran?  Anak-anak dan suami saya,  terhitung sudah mulai tak ambil pusing. Apalagi sampai harus mengikuti tren warna mode tahun ini. Kabarnya,  magenta dan gradasi warna terdekatnya.

Di artikel web Kompas yang rilis tanggal 23 Februari tahun ini,  makna filosofis warna Magenta adalah 'Kehangatan yang semarak'. Wah,  sebenarnya memang cocok ya. Tahun ini,  lebaran pertama kita benar-benar bebas dari banyak hal selama pandemi lalu. 

Sudah boleh tanpa masker. Tidak wajib cuci tangan pakai sabun di area masjid atau tanah lapang lokasi sholat ied.  Tak ada pembatasan jarak lagi. Tidak perlu pula sedikit sedikit semprot hand sanitizer atau lotion dengan bahan pembunuh kuman ekstra. Bebas! 

Kemerdekaan kembali ke rutinitas normal,  tentu sangat semarak dan pantas dirayakan dalam kehangatan. Masalahnya,  masa sih semasjid penuh atau satu lapangan,  semua jemaah lantas kenakan outfit warna magenta semua? Aaakkk,  yang ada,  nanti malah dikira sedang menciptakan rekor berbusana lebaran warna magenta terbanyak sedunia

Putri saya saat masih SMP. Gak pernah jauh dari jeans. Kalau pun atasan dress,  warna kerudung minimal senada dengn warna dasar dress-nya. Dokpri
Putri saya saat masih SMP. Gak pernah jauh dari jeans. Kalau pun atasan dress,  warna kerudung minimal senada dengn warna dasar dress-nya. Dokpri

Kalau masalah tren mode, biasanya saya menyesuaikan dengan outfit pilihan putri sulung saya.  Dia lah yang kerap masih suka pusing,  antara mengikuti tren terbaru,  atau bebas merdeka dengan kesenangan rutinnya,  mengenakan outfit di tone warna-warna bumi.  Serba flat,  datar dan cenderung bolak balik di warna itu saja. 

Masih di istilah mode,  tone senada warna-warna bumi ini,  kerap disebut Cewek Mamba. Sebaliknya,  magenta cenderung ke warna-warni bak permen karet,  atau cookies dengan warna terang.  Yang begini,  disebut cewek kue. Filosofis Mamba dan Kue,  serupa abu gelap saat mendung versus cerah warna pelangi saat langit sedang biru cerah. 

Yang kadang masih jadi 'materi'drama kami,  putri saya yang tomboy cenderung suka sepatu sandal.  Saya?  Pengen lihat dia pake heels. Aak - Dokpri
Yang kadang masih jadi 'materi'drama kami,  putri saya yang tomboy cenderung suka sepatu sandal.  Saya?  Pengen lihat dia pake heels. Aak - Dokpri

Entah antara karena masih sibuk bekerja atau memang sudah mulai overthingking memilih mode,  belum ada kabar putri saya mau mengenakan warna apa. Saya pribadi,  sudah terpikir kenakan gamis yang ada saja. Kebetulan ada kerudung berwarna sama. Hijau daun mangga. Rasanya sih begitu. Anak bungsu cowok dan suami,  ya seadanya di lemari. Kalau tidak bisa sarimbitan warna hijau,  ya setidaknya tidak lantas jadi berwarna mejikuhibiniu juga lah. 

Jadi gimana dong? Ya nggak gimana-gimana. Di umur sekarang,  bahkan sesederhana memikirkan 'Tidakkah sandang kami sekeluarga berlebihan?  Sanggupkan kami dalam timbangan yang adil ketika dihisab, menyimpan pakaian yang berlebihan?' -- tetap saja tidak signifikan mengurangi tumpukan lipatan baju dan celana di dalam lemari. Hiks.. 

Outer bergaya cheongsam biru dongker terang ini,  sepertinya sudah tiga tahun tersimpan di lemari. Bikin thrifting gratis lagi saja kali ya. Dokpri
Outer bergaya cheongsam biru dongker terang ini,  sepertinya sudah tiga tahun tersimpan di lemari. Bikin thrifting gratis lagi saja kali ya. Dokpri

Selamat bersiap menyambut Hari Raya Iedul Fitri 1444 Hijriah. Semoga kita diberkahi rezeki,  termasuk dalam golongan mukmin yang merayakan kemenangan. Kemenangan dari serba menahan diri selama sebulan penuh berpuasa Ramadan. Ditutup doa penuh harap berikutnya,  semoga tahun depan kita berjodoh kembali dengan Ramadan serta Iedul Fitri.  Aamiin ya Allah

*Selong,  18 April 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun