"Sejak awal, saya mendasarkan keseluruhan program pada 3M. Madrasah, Masjid dan Masyarakat. Santri madrasah mulai dari tingkat dasar, menengah sampai atas, adalah generasi penerus utama. Upaya melibatkan mereka, bentuk dari menjaga program yayasan berlanjut. Di masjid, kami berinteraksi dengan para orang tua, sesepuh desa. Lalu, secara umum, tentu masyarakat lah penggerak utama," urainya lebih jauh.
Di balik kisah Burhan, sebenarnya saya berteman dengan Jibril Ilham. Nama pena Ilham, teman yang saya kenal pertama kali di event Forest Camp TWA Tunak, di akhir tahun 2018. Melalui Ilham pula saya berkoordinasi, lalu bertemu langsung dengan Burhan, serta pemuda lainnya dan kadus Bongak di Februari lalu.
Burhan dan Ilham, Yayasan Gawah Bonga, telah berhasil mempraktikkan dua kompetensi dari Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia - SKKNI. Yakni, J.63OPR00.010.2 - Mampu Menggunakan Aplikasi Sosial Media dan G.46RIT00.053.1 - Mampu Memberdayakan Media Sosial Untuk Menarik Pelanggan Ritel. Saya bergegas mengabarkan keberhasilan mereka ekspor produk VCO ke Perancis ke seorang teman, yang ingin bertemu langsung dan belajar proses ekspor produk UKM. Kabar yang cepat, karena informasi keberhasilan mereka saya lihat dari post di sosmed Facebook mereka. Saya buatkan tangkapan layar (SS - screen shot) dan kirimkan melalui WA ke teman saya tersebut.
Yang unik, meski desa Tumpak adalah satu desa penyangga dari KEK Mandalika, sekaligus juga termasuk dari puluhan desa wisata di Lombok Tengah, pemuda yang aktif di GBF Â tidak tergabung di Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata). Faktanya, apa yang mereka lakukan di program-program rutin yayasan, adalah ejawantah dari apa yang seharusnya dilaksanakan pokdarwis.
Desa Tumpak sebagai destinasi desa wisata, memang belum di kondisi ideal dari penerapan dasar 3A - Akses, Amenitas dan Atraksi. Namun, 30 pemuda yang aktif di aktivitas yayasan, tengah bergerak bersama mewujudkan kelengkapan 3A tersebut. Saya dan teman yang mendatangi mereka menggunakan satu city car, relatif mudah menemukan lokasi berkat bantuan peta online Google. Ketika kemudian tidak yakin, dengan mudah siapa pun yang kami temui di jalan, menunjukkan arah ke Dusun Bongak. Untuk amenitas, homestay sederhana, juga area berkemah di kawasan Gunung Bongak, bisa menjadi pilihan. Atraksi, program donasi pohon, dimana donatur pohon bisa berkunjung ulang di lain waktu. Memastikan pohon yang ditanamnya telah tumbuh tinggi, menghasilkan dan bermanfaat bagi masyarakat dusun Bongak.