Cukupkah Desa Wisata dengan pemandangan alam serba pedesaan alami? Sebagian besarnya, IYA. Namun, untuk bisa bersaing dengan ratusan desa wisata lainnya, desa wisata kini dituntut untuk memiliki sisi unik. Hal khusus yang memberikan kenangan berlibur mengesankan. Bahkan, membuat ingin selalu kembali. Minimal, mengisahkan ulang kenangan tersebut, mengundang orang lain untuk ikut berkunjung.
Hal unik inilah, kerap membuat saya mengajak siapapun untuk kembali datang kunjungi TWA Tunak. Taman Wisata Alam, namun ada sedikit wilayah yang telah dikembangkan menjadi destinasi wisata. Lokasinya berada di sisi selatan Lombok. Bagi saya, salah satu jenis destinasi desa wisata ramah berkendara. Apapun pilihan jenis transportasi Anda, TWA Tunak selalu menunggu kedatangan kita dengan ramah.
Bagian terbaiknya, menurut saya, pelibatan kelompok masyarakat yang berada  paling dekat di kawasan TWA ini. Tunak Besopoq, nama kelompok masyarakat yang sebagian besar terdiri dari generasi muda. Tunak adalah nama wilayah, sementara 'Besopoq' adalah kata Bahasa Sasak Lombok untuk 'Bersatu'.
Gen Kreatif Masyarakat di dalam Tunak Besopoq
Beberapa yang dilakukan oleh para anggota Tunak Besopoq, terlibat aktif di paket-paket wisata yang menjadi favorit di TWA Tunak. Apa saja? Intip skuy.
Pertama, upscalling SDM yang siap menjadi pelaku pariwisata aktif. TWA Tunak menawarkan paket wisata eksplor spot wisata alami, seperti Pantai Sari Goang atau Bilesayak. Pengunjung tentunya membutuhkan guide setempat, memastikan mereka aman selama perjalanan, mendapatkan cerita terkait Sari Goang atau Bilesayak dan memandu mendapatkan momen terbaik di dua spot pantai ini. Guide inilah yang tersedia di Tunak Besopoq.
Kedua, sosok-sosok muda yang siap berinteraksi dengan klien-klien besar, misalnya Adira Finance. Contoh paket wisata unik lainnya di TWA Tunak, interaksi langsung dengan koleksi Rusa Timor dan memberi mereka makan. Sekian puluh Rusa Timor, sebagiannya berasal dari program-program CSR perusahaan besar. Kemampuan komunikasi baik dari para leader Tunak Besopoq, tidak menutup kemungkinan semakin banyaknya program CSR perusahaan yang memperbanyak koleksi Rusa Timor TWA ini.
Ketiga, kapasitas SDM yang bisa kembangkan Festival Kreatif Lokal. Pernah saya hadir di satu event internasional. Sajian kuliner mereka sungguh unik. Meski saya kelahiran Lombok, suku yang sama, variasi kuliner yang disuguhkan berbeda dengan kampung halaman saya di Lombok Timur. Tunak Besopoq terlibat dalam menghadirkan penenun asli dari motif tenun Kembang Komak, topi unik dari olahan daun lontar, serta minuman serbat rempah pengusir masuk angin.