Kelima, saat berada di atas kapal, hindari meninggalkan bangku yang sudah Anda dapatkan.Â
Perjalanan kapal laut lintas Lombok Bali, tiga jam itu adalah semacam rezeki luar biasa. Pengalaman pribadi saya sejak 1996 dulu, rata-rata saya menghabiskan waktu antar 6 sampai 7 jam lebih.Â
Mulai dari naik kapal, sampai benar-benar turun dari kapal di salah satu pelabuhan lautnya. Tapi, ini catatan menyeberang Lombok Bali ya. Untuk Lombok Sumbawa, atau Bali Jawa, tentu jauh lebih singkat. Jadi, mengamankan bangku adalah target utama. Kan lumayan, bisa lelap meski sebentar.Â
Saya dan Eli, bisa bergiliran tidur dengan menyelonjorkan kaki. Kebetulan, dua kapal yang kami naiki, tidak ada ruang yang menyewakan kasur. Hanya ruangan dengan beberapa kursi panjang, atau seperti sofa melingkar.
Nah, rasanya lima tips dan trik di atas, bisa membantu trip motoran Anda ke Bali, semoga senyaman trip saya di awal Juli kemarin. Kalau misalnya mau sekalian nekat, motoran dan ider Lombok, berkabar saja ya.Â
Mana tahu saya dapat izin lanjutan dari suami, menemani trip Anda, makin lanjut ke timur, bisa ke Pulau Kenawa atau spot-spot wisata penuh petualang lainnya di Pulau Sumbawa! Kalau sama Eli lagi si, sedang mengincar Taman Edelweiss dan Pura Penataran Agung Lempuyang. Dua spot di Karangasem, Bali. Ada teman sekolahnya Eli yang menunggu dikunjungi ^^ Jadi pelengkap setelah menikmati momen hampir setengah hari di Tanah Lot, atau kalau berkunjung ulang ke wilayah Bali lainnya,  seharian ider di Blanco Renaissance Museum.Â
Happy travelling!^^
*Selong, 10 Agustus.
Trip motoran ini seriusan trip foto. Seperti biasa, dari puluhan jepretan, hasil foto yang sungguh terpakai, tak sampai 25% :D