Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Kumcer IBU] Dunia Baru

1 Juli 2022   18:31 Diperbarui: 1 Juli 2022   18:31 1003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sisa hari berakhir dalam kepanikan dan pertengkaran hebat. Aku pulang ketika ibu sedang murka. Rumah kami yang bak istana dirubung para tetangga. Bahkan ada dua orang polisi.  Wajah ibu yang merah padam,  berbaur dengan airmatanya,  menuding ke bapak dan salah seorang pembantu kami. Bapak dan si mbak,  tertangkap basah ibu,  berada di kamar utama.  Sedang bercinta. 

Tak ada umroh. Bapak digelandang polisi.  Ibu yang murka,  memasukkan berkas laporan yang berujung penjara.  Lalu,  hari-hari burukku di sekolah tak pernah berhenti. 

Mobil terbaru dan terbagus yang selalu penuh setiap berangkat dan pulang sekolah,   traktiran setiap hari,  hadiah-hadiah,  pesta-pesta ulang tahun gratis,  gagal menghentikan cibiran. Dinda si putri kaya raya,  bapaknya tergoda pembantu. Aku kalah.  Ibu yang dalam terluka,  tak lebih dalam dari lukaku sendiri. 

***

Hari tanpa tangisan,  bisa juga aku dan ibu dapatkan. Ibu kembali sibuk dengan bisnisnya.  Aku.  Rumah dan sekolaj baru,  tidak lantas kembalikan dunia indahku sebelumnya.  

Aku memilih seperti ibu. Tak ada lagi basa basi pertemanan. Hidupku hanya rumah,  sekolah,  rumah,  selesai.  Aku dan ibu,  bersama saling menolong. Aku dan ibu,  bersama berusaha hidup kembali.  Di atas luka pengkhianatan. Di atas luka,  apa iya,  masih pantas kami berikan percaya pada manusia,  jika imam kami telah khianat? 

*Selong,  1 Juli 2022

Kumcer yang semoga suatu hari nanti,  bisa diterbitkan dengan nama saya sendiri. Olahan fiksi,  untuk para ibu dan anak dimana pun,  yang sedang berjuang kembali hidup dengan rasa percaya,  utamanya, cinta. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun