Demikianlah pula latar kisah di banyak film superhero. Sosok superhero sendiri, berperang melawan musuh bernama fulan fulana (si itu dan si ini). Kebaikan versus kejahatan. Tentu tidak sesederhana dua kata sifat yang berlawanan arti ini. Kompleks malah. Namun, satu rasa lega setiap sampai di akhir film, kita (mungkin sebenarnya hanya saya) akan selalu merasa beruntung -- di jaman apapun kita hidup, selalu ada kesempatan masih hadirnya sang manusia baik. Manusia baik yang teguh hati, tabah sampai akhir, rela bertukar nyawa, berada di barisan terdepan pembela kebenaran.
Jadi, siapakah sosok superhero favorit saya? Jika film tentang Rasulullah Muhammad SAW boleh dimasukkan sebagai jenis film superhero, beliaulah sosok pahlawan super favorit saya. Satu-satunya, di dunia, juga di akhirat. Yang jelas, memang tidak boleh menggambarkan sosok Rasulullah dalam bentuk apapun. Maksimal, dimunculkan dengan kaligrafi nama beliau, yang bersinar terang.Â
"Allahumma shalli alaa Muhammadinin 'abdika wa rosulika nabiyyil ummi wa'alaa aalihii wa sallim."
*Selong, 20 Juni 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H