Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

[KOLOMDonasi] Sedekah Tanpa Menunggu Kaya

27 April 2022   21:14 Diperbarui: 27 April 2022   21:27 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagian paling mengharukan dan membanggakan dari sepasang orang tua, ketika mampu konsisten menunjukkan keutamaan bersedekah. Yakni, sedekah wajib di bulan Ramadan, zakat fitrah.

Bagi saya, itulah ejawantah paling sederhana dari nilai-nilai luhur yang tersisipkan di kisah para Nabiullah, Nabi Ibrahim A.S., Nabi Ismail A.S., Nabi Yusuf A.S. Bahwa, dari 365 hari memburu rezeki Allah SWT, ada kewajiban fitrah, menyampaikan hak orang lain yang jauh lebih membutuhkan daripada kita. Kewajiban tahunan, yang mengingatkan, hendaknya kita lebih menyukai untuk selalu melihat 'ke bawah'. Ke mereka yang lebih kekurangan. Lalu membantu kita untuk selalu merasa cukup. Telah 'kaya' sesuai porsi kita masing-masing.

Ejawantah berikutnya, menaati ayat-ayat Al Qur'an dan hadits terkait sedekah. Bahwa tak sekadar membaca, bersedekah adalah bagian dari 'ilmu langit' yang mampu kita laksanakan dengan mudah serta ringan. Salah satu penerapan termudah dan bisa dibiasakan menjadi bagian dari kemukminan kita sebagai muslim. Penanda khusus, semoga menjadi penambah marwah siapapun kita, yang menjadi wajah terdepan dari praktik-praktik beragama Islam.

Menuliskan ulang rujukan tentang dasar-dasar bersedekah, di banyak tulisan telah disebutkan ayat-ayat Alqur'an dan hadits terkait sedekah. Di antaranya:

Surat Al-Baqarah ayat 271,

"Jika kamu menampakkan sedekah (mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan" (QS. Al-Baqarah: 271).

Bersama teman-teman SMA seangkatan, laksanakan 2X bazaar thrift gratis di kota Selong di bulan Ramadan ini. Dokpri
Bersama teman-teman SMA seangkatan, laksanakan 2X bazaar thrift gratis di kota Selong di bulan Ramadan ini. Dokpri
Rasulullah SAW pernah bersabda,

"Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air itu memadamkan api. (HR. At-Tirmidzi)."

Kita di Indonesia, utamanya untuk yang beragama Islam, juga telah memiliki Badan Amil Zakat Nasional atau BAZNAS. Di web badan inilah banyak juga bisa kita temukan referensi lengkap terkait sedekah yang wajib dan sunnah. Mari kembali sebentar ke makna mendasar dari sedekah, dimana aslinya kata Bahasa Arab 'shadaqah' yang berasal dari kata 'sidq' yang berarti 'kebenaran'. Makna lanjutannya, kembali ke tebaran manfaat yang berulangkali disebutkan di ayat-ayat Al Qur'an dan hadits, seperti sebagian yang sudah saya kutip di atas.


Bagaimanapun, sedekah wajib dan sunnah, utamanya membiasakan kita untuk:

Pertama, selalu ringan hati berbagi apapun. Tak ada penguasaan mutlak diri kita pribadi atas benda apapun di dunia. Menyampaikannya pada yang berhak, baik melalui sedekah wajib atau sunnah, terbesar untuk dan demi kebaikan diri kita sendiri. Kitalah yang dibersihkan, baik harta kita, juga dosa-dosa kita.

Kedua, sedekah membantu kita merasa kaya di segala kondisi. Ketika kita diamanahi rezeki tinggal di satu unit RSS, kita bisa merasa lebih kaya, karena membandingkan diri dengan yang tidak memiliki rumah sendiri. Demikian seterusnya. Namun, wajib juga diingat, apa yang kita sedekahkan, telah sesuai dengan dasar hukum agama.

Ketiga, sedekah adalah salah satu penolong utama kita dari azab serta siksa kubur. Bagi saya, bisa jadi inilah mengapa banyak muslim seakan berlomba-lomba bersedekah. Semata bukan karena ingin terlihat paling dermawan. Lagi-lagi ya karena bersedekah justru untuk menolong diri kita sendiri.

Demikianlah. Dasar hukum bersedekah telah banyak dan kapanpun bisa kita baca atau pelajari ulang. Langkah utama berikutnya, komit serta konsisten melakukannya. Bisa sendirian atau bersama-sama. Terbuka atau sunyi, hanya bersama Sang Maha Kaya - Allah SWT. Allah SWT pula lah yang menjamin, 

Surat Al-Baqarah ayat 274

"Orang-orang yang menginfakkan hartanya malam dan siang hari (secara) sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.

*Kutipan dan rujukan yang benar, semata rezeki dan kehendak Allah SWT. Kekurangan manusiawi di penulisan ulang, semata kelemahan saya pribadi. Wallohu'alam bissowab.

*Selong, 27 April 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun