Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

[KOLOMDonasi] Teladan Sifat Terbaik Rasulullah, Mari Berjuang Menjadi Manusia Serba Baik

13 April 2022   10:32 Diperbarui: 13 April 2022   10:59 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu dari Rumah Allah yang tak terhitung di bumi, pusat dan tempat kedamaian. Olahan pribadi di Canva

"Umatku, umatku, umatku". Igaumu, dalam demam dan kesakitan. Ya Rasul, masihkah boleh kami berharap, suatu hari nanti, akan ada pemimpin negeri dan agama kami yang sepertimu. 

Sekarang ini, banyak hati dan kepala yang sibuk panas tentang saudaranya yang lain. Tak pernah bisa benar tampaknya sikap dan laku. Ke kanan dibilangnya sok suci. Ke kiri, dicapnya begitu begini. 

Cahaya surga nan cemerlang. Jika saja semakin banyak yang sibuk memikirkan kebaikan, keringanan dan ke serba-mudah-an bagi saudaranya yang lain. Sibuk berpikir, sudahkah aku tak menjadi beban masalah saudaraku?

Dapatkah kami membalas jasamu, secara bersahaja - Lirik lagu Rindu Rasul, Bimbo

"Allaahumma sholli alaa muhammadin nabiyyil ummiyyi wa'alaa aalihi wasallim." 

Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad yang tiada dapat membaca dan menulis (Ummy) dan semoga keselamatan tercurah kepada segenap keluarganya".

Apa ada yang merasa sama? Mampukah berhitung telah berapa kali bersholawat Nabi? Tetap saja rasanya tak cukup. Saat menuliskan ini, mungkin perasaan tak pernah cukup berterima kasih inilah, yang menjadi alasan dari tangis haru kita. Ketika ditanyai; "Jika saja kamu bertemu Rasulullah, apa yang akan kamu lakukan"?

Rasa berterima kasih yang terasa tak bisa cukup, semoga menggerakkan kita semakin berserah diri. Semakin tawadhu', qanaah serta istiqomah. 

Tawadhu', saat kita mampu selalu rendah hati, jauh dari rasa sombong. 

Qanaah, saat kita rela menerima, selalu  merasa cukup atas hasil yang telah kita usahakan. Selanjutnya, kita mampu pula menjauhkan diri dari dari rasa tidak puas dan perasaan kurang. Di setiap ikhtiar, apapun hasilnya, semata adalah kehendak Allah .

Istiqomah, kita menjadi berteguh hati, kuat pendirian, kita akan lebih sibuk berbuat baik. Meski jika karena sejatinya kita manusia, kita harus tetap berjuang meredam kekurangan-kekurangan, sisi-sisi negatif, perasaan emosional yang tak baik. Kita manusia, tentu tak bisa selalu baik-baik saja. Tapi, ketika kita sedang tak baik, kita berjuang untuk hanya bersandar pada Allah dan rasul-Nya - Muhammad SAW.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun