Kedua, saat mendarat di Lombok, usahakan sebelum jam 12 siang. Bukan apa-apa. Jam transportasi publik di tanah kelahiran saya ini cukup merepotkan kalau sudah lewat tengah hari. Sempat terjadi saat mengantar kembali mbak Tamita, yang ngetrip motoran pas eksplor Lombok 2 hari semalam, di Oktober tahun lalu. Kami berdua sampai di Terminal Mandalika Lombok Barat sekitar jam 3 siang. Angkot yang mengarah ke Lembar sudah tak ada. Akhirnya, mbak Tami ngojek dadakan, diantar oleh karyawan salah satu mart di kota Gerung, ibukota kabupaten Lombok Barat. Lalu diantar sekitar 20 menit an ke pelabuhan Lembar.
Ketiga, tabah dan sabar demi tetap senyum lebar selama trip. Namanya perjalanan darat dan laut, banyak aspek yang mempengaruhi kelancaran perjalanan. Satu contoh yang membuat saya sempat kapok tuwo perjalanan darat, saya menghabiskan 4 jam untuk menunggu bis mudik Semarang Lombok pp, memperbaiki kerusakan ac. Total saya berada di jalan sekitar 30 jam. Rekor terlama perjalanan darat pribadi saya.
Untuk perjalanan darat selama berada di Lombok, sepanjang ikuti anjuran untuk selalu berusaha berangkat pagi, masing-masing jarak tempuh di kisaran kurang lebih 45 menit sampai 1.5 jam bermobil. Contoh, jika sandar di Pelabuhan Lembar, Anda akan berkendara sekitar 45 menit menuju KEK Mandalika. Ekstra sekitar 15 menit di perjalanan bus khusus yang mengantar penonton balap MotoGP ke area sirkuit.
Estimasi waktu di atas, jika skema alur penonton dibuat sama seperti momen WSBK di Nopember tahun lalu. Dimana bus-bus besar disediakan di beberapa titik khusus dan pelabuhan Lembar adalah salah satu spot khusus tersebut. Anda cukup menunjukkan tiket WSBK, sudah 2X vaksin C19, ongkos busnya gratis tis tis dan tis!