Dari konferensi pertama yang berlangsung hampir 3,5 jam, lanjut ke acara konferensi kedua. Pembicara-pembicara yang hadir datang dari kalangan internasional. Sebut saja Ekawati Moncarre (Country Manager VITO Perancis), Miriam Tulevski (Country Manager VITO Sydney), Hery Setyawan (Ketua ASITA Yogyakarta), Helianti Hilman (Founder of Javara), Samuel Wattimena (Desainer), dan Zacky Badrudin (Race Director L'Etape Indonesia by Tour de France).
Masing-masing dari pembicara menyampaikan materi terkait produk dan event apa saja yang sudah dipersiapkan untuk memberi peluang bagi Mandalika dikenal sebagai kawasan wisata berkelanjutan.
Mereka terus coba membangun hubungan baik dengan wisatawan lebih dari sekadar mengkreasi produk dan layanan wisata berkualitas, harga yang menarik dan memudahkan wisatawan mendapatkannya, tetapi usaha pariwisata yang ditawarkan coba dikomunikasikan proposisi nilai sehingga mampu jaga relasi dengan tamu (wisatawan).
Masing-masing narasumber, menjelaskan pencapaian atau penamaan (branding) terhadap produk barang, jasa, dan event yang menghadirkan kekuatan merek (brand). Hal ini menjadi nilai tambah yang memberkati produk dan jasa sehingga direfleksikan dalam cara konsumen berpikir, merasakan dan bertindak guna menghargai brand yang telah terbentuk.
Adanya brand memunculkan preferensi atau pengetahuan (brand knowledge) dalam benak konsumen termasuk wisatawan.
Pengetahuan tentang brand meliputi pemikiran, keyakinan, perasaan, gambaran dan pengalaman sehingga akhirnya mereka bisa memberi preferensi merek, yakni kondisi di mana wisatawan merekomendasikan sebuah merek kepada orang lain atau menjadikan sebuah merek sebagai tolak ukur atas barang-barang dan jasa-jasa yang hendak dikonsumsi.Â
Dari hal itu, kegiatan konferensi internasional ini terlihat tak hanya bicara khusus Mandalika saja. Dibahas pula Lombok secara khusus dan potensi pariwisata serta ekonomi kreatif bagi provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) secara umum.
Keterlibatan seluruh stakeholder juga diharap saling bersinergi sehingga Provinsi NTB punya kalender event sepanjang tahun dari skala lokal, nasional, sampai internasional. Sinergi inilah yang lantas menyepakati satu jargon yang merepresentasikan kekayaan wisata Indonesia sehingga menjadi 'Wonderful Indonesia'.
Kawasan wisata di Lombok ini layak menjadi salah satu dari ikon yang disebut Destinasi Super Prioritas (DSP) Mandalika. Peluang besar hadir dalam pengembangan potensi yang mendongkrak pertumbuhan ekonomi kreatif agar semakin baik di tengah pandemi. Apalagi sebelum pandemi, pariwisata telah menjadi salah satu pemasukan devisa yang sangat baik bagi beberapa negara, termasuk Indonesia.