'Rebah ae! Nggawe konten si nggawe konten. Mung yo obah sitik. Ben lemake ora numpuk soyo akeh ... Kono, sisan terke anake sekolah ...'Â Demikian ngendikan e, eh, teguran pak bojo kalau sudah lihat saya PW (posisi wuenak). Apalagi kalau PW karena sedang selesaikan sekian ratus kata di topik-topik Samber THR Kompasiana ^^
Iya, manalagi laptop bekal kerja saya, sekarang jadi mungil. Seorang teman super baik hati, ujug-ujug bilang, 'Bu Mus butuh laptop? Saya kirim ya. Ini ada yang ngganggur, gak ada yang pakai'. Alhamdulillah, beneran berjodoh sama si laptop. Jadilah, tak ada alasan lagi buat ndak ngelarin tantangan menulis di KURMAnya K. Jeleknya, karena mungil, saban menulis saya lebih suka sambil rebahan saja.Â
Ah iya, tentang aktivitas produktif hari ini, ternyata bukan cuma shooting untuk menjawab tantangan hari ke16 Samber THR K. Hari ini sampai shooting dua video berbeda. Serunya! Dua-duanya pun melibatkan putra bungsu saya. Masya Allah, jadi banyak bersyukur. Kreasi konten bisa dibantu keluarga dekat dan kami pun melakukannya sambil seseruan bareng.
Jalan Kaki dan Bersepeda, Resep Bugar Berpuasa
Plus, lancar update konten juga. Bagaimana tidak. Jalur mengantar dan kembali ke rumah, pemandangan alamnya menyegarkan. Sawah-sawah yang ditanami padi dan sayur mayur. Kebun-kebun, sungai kecil, serta aktivitas petani rutin lainnya. Buat saya, sebagai pengimbang dengan tontonan film favorit. Saya menyukai genre horror dan sci fi. Drama di drakor dan beberapa sinema barat, sebagai selingan dan buat menyadarkan, drama kehidupan terjadi merata di seluruh dunia (tsah). Pendek kata, penderitaan hidup, bukan milik saya seorang.
Nah, di jalur mengantar sekolah inilah, tak bosan-bosannya saya memfoto dan memvideokan spot-spot cantik alam. Siluet Gunung Rinjani Lombok, berdampingan dengan tower telekomunikasi. Sawah dengan bibit padi yang hijau terang, dengan petak sawah dengan padi menguning keemasan - yang siap dipanen. Ada juga petak-petak sayur, kubis, kecipir, dan masih banyak lagi lainnya.Â
Di jalur kembali ke rumah, beberapa jeram kecil, memberikan suara gemericik air yang menenangkan. Sesekali, ada petak sawah yang sedang dberikan pupuk. Atau kelompok buruh panen padi. Tentu juga suara berbagai macam burung yang saling bersahutan. Masya Allah, semua yang serba indah ini, bisa saya nikmati gratis. Setiap hari. Yang penting syaratnya cuma satu. Mau jalan kaki pas berangkat, karena sepedanya dinaiki si bungsu. Lalu kembali ke rumah dengan bersepeda. Jarak rumah ke sekolah, sekitar 400an meter. Kalau pp, masih kurang dari 1km. Kalau secara RT, melewati sekitar 6 RT berbeda.
 -- Caption tambahan untuk post IGTv: Semoga dengan rutin olahraga, walau yang ringan-ringan saja, saya bisa nikmati snorkeling lebih lama. Aamiin
Jadi Rutin Olahraga Ringan Selama Ramadan 2021
Alhamdulillah, jadi sekali dayung, dua tiga empat pulau terlampaui. Antar anak sekolah lancar, update konten juga jalan, eh dapat juga manfaat ekstra dari berjalan kaki serta bersepeda rutin. Terutama hari ini. Sebenarnya sedang tidak berpuasa. Tapi mungkin sisa-sisa dari ndak enak badan dua hari  kemarin, tanda-tanda mau kumat asma sudah muncul sejak bangun tidur.
Bismillah, karena sudah sering berhasil cara mencegah kumat, pagi tadi jadi bisa praktekkan ulang. Atur nafas, tidak panik, serta jangan memaksa tubuh lebih dari kapasitas normalnya. Berhasil! Mulai dari jalan kaki, saya memilih santai dan perlahan saja. Setiap nafas agak sesak, ritme jalan semakin saya pelankan. Demikian juga pas mengayuh sepeda. Santuy seperti di pantuy, eh, pantai. Tepat satu jam, berhasil kembali ke rumah tanpa kumat asma. Plus, tidak perlu meminum obat tablet. Super duper alhamdulillah.
Sekarang, Anda semua, olahraga ringan dan rutinnya selama Ramadan apa saja? Bagi ceritanya juga dong ^^
*Selong 29 April 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H